Demi Anak Sekolah, Ibu Difabel Kehabisan Modal Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Sejak lahir bu Noneng harus merasakan sakit yang begitu luar biasa. Tubuhnya tak berhenti kejang bahkan hingga hilang kesadaran. Rasa sakitnya bermula saat usianya baru menginjak 4 bulan. Hampir tiap hari air matanya terus mengalir.
Tak ada obat apapun yang ia miliki, saat kejang tiba, mulut, tangan dan kaki bu Noneng seketika kaku. Air matanya terus mengalir dan tak berhenti melantunkan ayat suci Al-Quran dengan menahan rasa sakit yang tiada tara.
Rasa sakit itu kini semakin bertambah, terlebih jika bu Noneng kaget, badannya kaku dan terus kejang. Dalam kondisi hamil, ia harus menerima kenyataan jika suaminya tega menceraikan dirinya dan memilih pergi dengan wanita lain.
“Saat saya hamil, suami saya pergi dan menceraikan saya..."- Ungkap bu Noneng dengan mata yang berkaca-kaca.
Tak pernah terbayang bagaimana rasa sakit yang kini harus ia rasakan, hanya doa dan air mata yang kini bu Noneng miliki.
"Walaupun saya sakit, saya akan terus berjuang membesarkan anak saya semampu yang saya bisa. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak saya, agar menjadi anak yang sholeh."- Ungkap Bu Noneng.
Kini ia hidup berdua bersama anak semata wayangnya, Awaludin (8 tahun) di rumah sepetak yang tak layak huni. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia harus merangkak dan menjual jajanan anak di depan rumah.
Tak banyak yang ia dapat, dalam sehari hanya 10 sampai 15 ribu. Uang itu bu Noneng pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak.
"Sebenarnya setiap bergerak itu sakit banget, tapi saya harus kuat. Kasian Awaludin, anak saya kalau saya menyerah."- Ungkap bu Noneng dengan mata berkaca-kaca.
Di lubuk hati yang paling dalam, ditengah keterbatasan dan rasa sakit yang bu Noneng rasakan. Ia ingin sekali memiliki modal usaha yang layak agar bisa menafkahi dan menyekolahkan Awaludin sampai dewasa nanti.
Sahabat kebaikan, perjuangan bu Noneng begitu luar biasa. Kita bisa menemani bu Noneng untuk mewujudkan cita-citanya agar bisa hidup layak dan menyekolahkan anaknya dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki.
Demi Anak Sekolah, Ibu Difabel Kehabisan Modal Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000