
Di Ujung Senja Nenek Tak Menyerah Demi 2 Yatim
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Di tengah hiruk-pikuk kota yang sibuk, di bawah teriknya matahari dan debu jalanan, seorang nenek renta di sudut pom bensin. Di meja dagangan yang sederhana telah tertata jualannya, setiap hari demi bertahan hidup.
Namanya Nenek Kasni, usia 72 tahun. Ia sebatangkara — tak punya suami, anak, atau kerabat dekat yang merawatnya.
Namun, di usia senjanya, beliau tak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, anaknya telah meninggal dunia dan masih ada 2 cucu yatim-piatu yang harus menempuh pendidikan. Kedua cucu Nenek saat ini berada di Pondok Pesantren, karena nenek hanya mampu memberi sedikit untuk kebutuhan hidup mereka.
Nenek Sri tak punya penghasilan tetap. Setiap pagi, ia merebus kacang atau pisang, lalu membawanya ke pom bensin di pusat kota yang jaraknya 10KM dari rumahnya dengan berjalan kaki.
Dalam sehari, jika beruntung, ia bisa mendapat Rp 30.000 – Rp 50.000. Itu pun harus ditabung untuk mengirim ke 2 cucu yatimnya di pondok,
"Kadang mbah lapar nggak papa, asal uang untuk anak-anak bisa terkumpul untuk hidup dan melanjutkan pendidikan di pondok" ucap beliau sambil tersenyum lirih.
#Temanberbagi, Sekecil apa pun bantuanmu, sangat berarti bagi Nenek Sri dan kedua cucu yatim-piatunya.
Mari bersama kita wujudkan kebahagiaan untuk mereka yang tak lelah berbagi cinta, meski dalam keterbatasan.
Klik tombol "Donasi Sekarang" dan jadilah bagian dari harapan mereka.

Di Ujung Senja Nenek Tak Menyerah Demi 2 Yatim
terkumpul dari target Rp 100.000.000