Renovasi Gubuk Tua Lansia Sebatangkara
terkumpul dari target Rp 75.000.000
“Seumur hidup saya ga pernah ke mana-mana. Dulu saya diurus orang tua, sekarang tinggal adik yang masih ada. Kadang-kadang dia kirim beras, itupun kalo ada, kasian hidupnya juga susah karena cuma buruh tani.”
Nenek Omah (73) sering sesak nafas dan sakit seluruh tubuh. Sejak lahir kakinya tidak bisa jalan dan hanya bisa menyeret tubuhnya untuk berpindah tempat. Kini ia hidup sebatang kara di gubuk panggung tua yang sempit, lapuk, dan bocor. Gubuk ini pun hasil swadaya masyarakat 10 tahun lalu.
Hanya sebuah kasur lantai dan perabot usang yang Nek Omah punya. Untuk penerangan diberi tetangga meskipun hanya bisa sekedarnya.
Dari gubuk 3x3 meter itu, seringkali terdengar suara Nek Omah yang mengaduh kesakitan. Makan dengan apa saja yang diberikan tetangga dan kerabat, tak jarang Nek Omah harus menahan lapar.
Insan Baik, mari kita hadirkan kebahagiaan untuk Nek Omah dengan bantuan terbaik agar beliau sehat dan memiliki tempat tinggal lebih layak.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk renovasi rumah dan kebutuhan Nek Omah lain. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Renovasi Gubuk Tua Lansia Sebatangkara
terkumpul dari target Rp 75.000.000