“Ketika saya lihat nasi, saya sampai nangis karena hampir jarang masak nasi.”
Namanya Pak Kamad. Beliau sudah lanjut usia dan kini menginjak 87 tahun. Dulu beliau bekerja sebagai tukang batu dengan penghasilan pas-pasan. Pak Kamad tinggal seorang diri di Desa Semingkir, Kab. Pemalang karena istri dan anaknya sudah tidak ada.
Tapi kini semuanya berubah.
Pak Kamad terserang penyakit stroke sejak 2 tahun terakhir. Sekujur tubuh sebelah kanannya lumpuh dari tangan hingga kaki. Semua aktifitasnya dilakukan diatas tempat tidur. Namun Pak Kamad masih bisa berkomunikasi dengan baik.
Akhirnya sejak Pak Kamad sakit, beliau tinggal bersama anak tirinya. Ibu Kartinah (64th) sebelumnya bekerja di Jakarta sebagai asisten rumah tangga. Namun karena merasa tak tega melihat kondisi Pak Kamad, akhirnya Ibu Kartinah merawat Pak Kamad.
Masalah pun belum usai.
Ibu Kartinah kini tak bekerja. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka hanya bisa menunggu uluran tangan baik tetangga yang berbagi nasi.
“Saya berterima kasih kepada para tetangga yang sudah mau berbagi. Itu pun kalau ada. Pas saya ada rejeki dan bisa masak nasi, hari itu juga saya tangisi nasi tersebut, Karena hampir jarang sekali bisa masak nasi. Ada keinginan dari saya untuk membelikan kursi roda untuk Bapak agar bisa beraktivitas tidak hanya di atas tempat tidur. Tetapi apalah daya, saya tidak ada kemampuan untuk itu, sedangkan umur orang tidak ada yang tahu. Ingin rasanya saya berangkat lagi merantau dan bekerja ke Jakarta dan menghindar dari masalah ini. Tetapi kadang-kadang hati saya tidak tega”, ucap Ibu Kartinah dengan mata berkaca-kaca.
Yuk #SahabatBerbagi bantu Pak Kamad dan Ibu Kartinah dengan cara :
- Klik “DONASI SEKARANG”
- Isi nominal donasi terbaik Sahabat
- Pilih metode pembayaran
- Transfer sesuai nominal yang tertera
- Bagikan kisah ini ke orang-orang terdekat