Bantu Mutia Sembuh Dari Down Syndrome Dan Jantung Bocor
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Sedih sekali mendengar anak saya di diagnose Down Syndrome dan jantung bocor. Dari Batam harus dirujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi jantung. Kebutuhannya sangat banyak, sedangkan uang bekal kami ke Jakarta hampir habis” – Ibu Mutia.
Hampir 10 tahun Tengku Mutia Hafiqah berjuang sembuh dari Jantung bocor dan down syndrome. Sampai kini belum ada perkembangan baik dari kondisi Mutia. Dibalik senyum manisnya, ada banyak kebocoran di jantungnya.
Waktu di Batam, Mutia pernah mengalami sesak nafas yang akhirnya membuat dia kritis di ruang ICU selama 1 bulan. Selama di ICU, Mutia juga menjalani tindakan mengeluarkan cairan karena jantungnya sudah terendam. Melihat kondisi Mutia, orang tua Mutia pun sempat pasrah jika memang nafas Mutia hanya sampai saat itu saja.
Karena down syndrome, tumbuh kembang Mutia pun terhambat. Di usia 5 bulan, Mutia belum bisa apa-apa sehingga dokter menyarankan untuk Tindakan fisioterapi fisik 4 kali seminggu.
“Saya mencoba tegar dan menerima kondisi anak saya. Sedangkan suami saya awalnya shock saat mendengar anak kami ada down syndrome dan jantung bocor. Dia tidak bisa tidur sampai 2 hari dan selera makanpun hilang. Namun setelah menemui beberapa ustadz, kami semua sudah bisa menerima kondisi anak kami. Kami yakin Alloh telah mempersiapkan hal indah dengan menitipkan Mutia kepada kami dengan kondisi yang istimewa” – Ibu Mutia.
Mereka harus kuat walau harus bolak balik Rumah Sakit. Kondisi tubuh Mutia pun harus sangat diperhatikan karena imun tubuhnya sangat lemah. Saat Mutia batuk pilek harus menjalani rawat inap dan tidak bisa tidur jika tidak digendong sang ibu. Sebenarnya bahu ibu Sri sakit jika harus menggendong Mutia dalam waktu lama, namun dia kuatkan demi putri tercintanya,
Kini Mutia sudah sekolah kelas 3 SDLB di Batam. Namun karena harus dirujuk ke Jakarta pada awal Desember 2022, terpaksa Mutia harus berhenti sekolah dulu. Ibu dan Mutia berangkat dengan bekal yang tak seberapa, kini sudah sangat menipis. Sementara kebutuhan Mutia sangat banyak.
Sekarang mereka bingung harus bagaimana lagi agar anaknya bisa terus menjalani pengobatan. Sedangkan di kampung saja mereka sudah punya hutang ke beberapa orang. Ayah Mutia bekerja sebagai sopir ambulance dengan gaji dibawah UMK, ibunya hanya ibu rumah tangga. Sementara mereka juga harus menghidupi 2 kakak Mutia.
Saat ini kondisi Mutia sering drop dan bisa sampai menjalani rawat inap 2 kali dalam sebulan. Selain itu, Mutia juga harus terus menjalani fisioterapi 4 kali seminggu. Dengan setia, ibunya selalu mendampingi pengobatan Mutia. Sementara ayahnya bekerja untuk biaya pengobatan Mutia.
Sebenarnya mereka sangat Lelah, namun mereka tidak ingin mengeluh. Mereka ingin anaknya mendapat pengobatan terbaik. Bahkan mereka rela berhutang untuk membeli suplemen Mutia yang harganya hampir 1,2 juta. Jika mereka tidak mendapat pinjaman terpaksa mereka bayar dengan cara menyicil.
Suka dan duka telah mereka lewati selama masa pengobatan Mutia. Tenaga dan waktu juga sudah mereka korbankan. Sahabat, bisa dibayangkan bagaimana perjuangan orang tua Mutia agar bisa terus menjalani pengobatan. Yang mereka harapkan hanyalah kesembuhan Mutia. Mereka berharap Mutia bisa segera menjalani operasi jantungnya agar bisa sembuh dan tumbuh kembangnya bagus serta tidak sakit-sakitan lagi.
Dengan segala kerendahan hati, mari bantu sembuhkan Mutia dari Jantung bocor dan down syndromenya.
Bantu Mutia Sembuh Dari Down Syndrome Dan Jantung Bocor
terkumpul dari target Rp 50.000.000