Mutia anak dari pasangan bapak Adi Sunarman dan ibu Sufenti Ekawati, ia anak pertama dari 2 bersaudara. Sejak lahir ia mengalami gangguan pendengaran, menurut keterangan orangtuanya gangguan telinga ini di sebabkan air ketuban masuk ketelinga saat proses lahiran.
Ia bisu dan tuli namun bisa mengucapkan beberapa kata seperti “mama”, “papa”, “makan” dan beberapa kata lain. Kemungkinan Mutia memang masih bisa mendengar sekilas pembicaraan, atau suara-suara yang ada di sekitarnya.
Waktu umurnya menginjak 2 tahun, mutia pernah melakukan pemeriksaan ke dokter THT, dan disarankan untuk melakukan cek laboratorium. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatlah hasil bahwa Mutia harus menggunakan alat bantu dengar untuk membantunya mendengar.
Alat bantu dengar ini dapat tanggungan BPJS sebesar Rp. 1 juta saja, selebihnya orang tua harus mecari sendiri. Sedangkan penghasilan pak Adi hanya mencukupi kebutuhan hidup dan makan sehari-hari saja.
Saat ini pak Adi bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan kurang lebih Rp. 2 juta, tentu penghasilannya ini tidak mampu untuk menutupi dana untuk membeli alat dengar untuk sang anak.
Karena berdasarkan keterangan dokter, harga alat dengar yang di butuhkan Mutia bisa mencapai Rp. 8 juta sampai Rp 10 juta. Orang tuanya saat ini sangat kebingungan mencari dana tambahan untuk menutupi kekurangannya
Maka melalui Sharing Happiness mereka berharap banyak orang yang mau membantunya dalam memenuhi kekurangan dananya. Mari #HappyPeople bantu mutia untuk bisa mendengar kembali, berikan bantuan terbaikmu. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
mutia ingin bisa mendengar
terkumpul dari target Rp 10.000.000