Anak dan Bapak Berjuang Sembuh Dari Sakit Berat Yang Ancam Nyawa
terkumpul dari target Rp 200.000.000
"Sabar ya Nak, Bapak gak akan nyerah, Bapak akan terus berjuang untukmu selama napas Bapak berhembus dan Kaki Bapak masih sanggup melangkah" – ujar pak Mulyadi (29).
Di tengah teriknya matahari siang itu, di pinggiran jalan yang ramai lalu-lalang kendaraan, terlihat seorang lelaki yang mendorong sepeda motornya yang mogok. Ternyata dibagian belakang motornya ada beberapa tabung gas LPG dan tabung oksigen yang terselip.
Rupanya pak Mulyadi seorang pengantar tabung gas yang divonis sakit kelainan darah, kerusakan liver dan limpa. Itulah yang membuatnya harus memakai tabung oksigen kemana pun dia pergi agar kuat menjalani kesehariannya.
"Kalau gak pake oksigen dada saya sesak, dan kalau di paksakan saya bisa jatuh pingsan. Saya harus kuat buat anak saya"- lanjutnya sambil menahan tangis.
Setiap tarikan nafasnya adalah perjuangan, tetapi Mulyadi tak pernah menyerah.
Penyakit yang ia derita bukanlah satu-satunya beban yang harus ia tanggung. Dita (6) putri sulungnya mengalami kecelakaan parah beberapa waktu lalu. Yang membuat tempurung kepalanya retak dan luka sobek pada bibir hingga dagu.
Kini kondisi sang anak semakin mengkhawatirkan dan butuh perawatan intensif dengan biaya yang tidak sedikit. Itulah kenapa Mulyadi berusaha keras agar anaknya bisa sembuh, makannya ia masih paksakan tubuhnya yang lemah itu untuk bekerja.
Setiap dua minggu sekali Mulyadi harus melakukan transfusi darah karena tubuhnya sudah tidak lagi mampu memproduksi darah sendiri. Selain itu, kondisi liver dan limpa nya pun semakin rusak dan perlu tindakan operasi segera.
Meski dokter melarangnya untuk melakukan aktivitas berat, namun hanya Pekerjaan sebagai pengantar gas inilah yang menjadi tumpuan harapannya untuk mengumpulkan rupiah. Guna biaya pengobatan sang putri tercinta, pun dirinya.
Setiap pagi, ia selalu bersiap dengan motor dan tabung-tabung gasnya. Ia tahu, setiap pengantaran adalah tambahan dana untuk pengobatan anaknya. Padahal kondisi fisiknya sendiri pun terus melemah dan perlu segera mendapat pengobatan serius.
Setiap rupiah yang ia kumpulkan adalah langkah lebih dekat untuk kesembuhan buah hatinya. Hari itu, ketika motornya mogok di tengah jalan, ia tak punya pilihan selain mendorongnya.
Keringat bercucuran, napasnya terengah-engah, namun tekadnya tetap kuat. Beberapa orang yang lewat menoleh, ada yang berhenti sejenak menawarkan bantuan, tapi ia hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Ia tidak ingin merepotkan orang lain. Baginya, setiap langkah adalah bukti cinta dan tanggung jawab sebagai seorang ayah.
Tapi ada saja orang yang beranggapan jika Mulyadi hanya pengantar gas biasa. Tapi dibalik sosok itu, ia merupakan figur pejuang sejati yang terus melangkah meskipun ia tahu setiap langkahnya adalah pertaruhan nyawa.
Setiap dorongan motor mogoknya, setiap perjalanan membawa tabung gas, adalah simbol dari cinta tak bertepi seorang ayah kepada anaknya. Mulyadi adalah bukti bahwa kasih sayang dan tanggung jawab dapat mengalahkan segalanya, meski harus berjuang di tengah keterbatasan dan sakit yang tak berkesudahan.
Insan Baik, jangan biarkan Mulyadi berjuang seorang diri. Berapapun yang kita berikan tentu akan sangat berarti bagi keselamatan Mulyadi dan Dita. Mari kita bantu Mereka agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang terbaik.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Mulyadi dan putrinya Dita. serta untuk memenuhi kebutuhan mendesak lainya keluarga Mulyadi. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan dibawah naungan Amal Baik Insani.
Anak dan Bapak Berjuang Sembuh Dari Sakit Berat Yang Ancam Nyawa
terkumpul dari target Rp 200.000.000