Perjuangan Lansia Yang Tinggal Disepetak Kontrakan Sempit
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Begitu menyedihkan kisah lansia ini. Mbah Tuminah (69 tahun) tinggal di sepetak kontrakan yang sangat sempit
Mbah Tuminah tinggal sendirian, suaminya sudah meninggal dunia, dan anak-anaknya sudah berkeluarga dan memiliki keterbatasan ekonomi
Tidak mau merepotkan anak-anaknya yang sama-sama memiliki kondisi keterbatasan ekonomi, Mbah Tuminah hanya mengandalkan hasil jualan bumbu dapur dan minuman sachet yang dijualnya di kontrakannya tersebut
Mbah Tuminah hanya mendapatkan penghasilan yang sangat sedikit, sebanyak 3000 ribu rupiah saja perharinya
Dengan penghasilan yang sangat sedikit tersebut, Mbah Tuminah menabung seribu setiap harinya untuk membyaar kontrakan sempitnya tersebut
Mbah Tuminah juga hanya bisa makan dengan nasi dan sambal atau bahkan dengan garam. Terkadang tetangga sekitar juga memberi lauk untuk Mbah Tuminah
Jika ada rezeki lebih, Mbah Tuminah ingin sekali memiliki warung klontong disekitar rumahnya
Mari kita sama-sama ringankan beban Mbah Tuminah
Perjuangan Lansia Yang Tinggal Disepetak Kontrakan Sempit
terkumpul dari target Rp 50.000.000