Lansia Usia 100 Tahun dan Mimpi Hidup Layaknya
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Mbah Reso (100 tahun) lansia yang sudah satu abad ini, masih berjuang demi lanjutkan hidup.
Beliau bekerja serabutan menjadi buruh kebun atau mencari kayu - kayu untuk dikumpulkan dan dijual. Dengan upah yang tidak menentu, mbah seringkali kesulitan untuk mencukupi kebutuhannya terutama untuk makan sehari hari.
Sudah bisa beli beras saja mbah sudah bersyukur dan tidak memikirkan lauk apa untuk teman nasinya. Di saat usia dan fisiknya yang sudah semakin renta itu, mbah tinggal dengan kondisi yang jauh dari kata layak.
Lantai yang masih tanah, atap yang sudah bolong juga rapuh sering membuat rumahnya tergenang air hujan yang masuk.
"Mbah kalau tidur suka berdoa semoga rumahnya tidak ambruk"
Terlebih saat hujan dan angin kencang, mbah sering merasa kedinginan dan khawatir atap rumahnya akan ambruk karena sudah rapuh.
Mbah seringkali menyisihkan upah yang didapatnya untuk ia tabung demi ingin perbaiki rumahnya. Sedihnya, uang yang ia kumpulkan sempat hilang diambil orang yang memasuki rumahnya saat mbah sedang bekerja. Padahal uang itu adalah harapan mbah untuk bisa tinggal lebih layak.
Mbah hanya bisa pasrah, karena sekarang sering merasa lebih lemah saat bekerja terlalu lama. Kalau ada rezeki mbah ingin sekali segera perbaiki rumahnya dan merasakan tinggal dengan nyaman di akhir usia tuanya itu.
#TemanBerbagi kita bantu wujudkan mimpi Mbah Reso dan para pejuang lansia lainnya untuk hidup lebih layak di usia senjanya.
Lansia Usia 100 Tahun dan Mimpi Hidup Layaknya
terkumpul dari target Rp 20.000.000