Warung Impian Mbah Kinah Sang Penjual Tikar
terkumpul dari target Rp 55.000.000
Hidup seorang diri, Mbah Kinah (70) masih harus berjuang mencari nafkah untuk bertahan hidup. Mengandalkan hasil kerajinan tangannya, Mbah Kinag membuat tikar untuk dijual dan jadi sumber penghasilan.
Dalam satu bulan, Mbah Kinah hanya bisa membuat 2 atau 3 tikar yang dijual seharga Rp50.000 per tikar, tapi itupun tak tentu dan tak selalu laku.
Kondisi ekonomi yang terbatas, membuat Mbah Kinah hanya bisa makan tiwul (singkong) pakai lauk seadanya. Tubuhnya yang sudah lansia itu sering merasakan sakit jika duduk terlalu lama saat mengayam tikar.
“Kalo tikar laku kejual, uangnya mbah pakai buat makan dan nabung buat modal usaha. Tapi memang uang yang kekumpul juga masih jauh buat modal usaha baru,” ucap Mbah Kinah.
#TemanBerbagi, yuk bantu perjuangan Mbah Kinah punya warung impian untuk hidupnya yang lebih layak!
Warung Impian Mbah Kinah Sang Penjual Tikar
terkumpul dari target Rp 55.000.000