Bangun Kembali Masjid Berusia 100 Tahun Yang Terdampak Gempa
terkumpul dari target Rp 124.000.000
Lebih dari 100 tahun Masjid Raudhatussalihin berdiri di kampung kami. Namun, ujian itu datang 15 Januari lalu.
Di masjid ini, kami melepas lelah sekaligus mengisi kembali jiwa kami dengan shalat berjamaah, majelis taklim, pengajian anak-anak di sore hari, juga kegiatan keislaman lainnya. Masjid ini menjadi sumber kekuatan kami, 300 KK warga yang mendiami Lingkungan Kasambang di Kec. Tappalang, Mamuju, Sulawesi Barat.
Lokasi masjid yang strategis di pinggir jalan, juga menjadikan Raudhatussalihin sebagai tempat persinggahan para musafir yang melintasi jalan poros Majene – Mamuju.
Namun kini, remuk-redam rasanya melihat masjid kebanggaan kami hancur. Kami tidak bisa menggunakannya lagi, karena kondisi tiang penyangga dan dindingnya yang retak-retak khawatir bisa ambruk sewaktu-waktu.
Goncangan gempa berkekuatan 6,2 SR menggempur masjid kebanggaan kami. Atap hancur berjatuhan, dinding dan tiangnya retak-retak.Sebagian besar kami memang ‘hanya’ petani dan nelayan, tapi Allah menganugerahi kami dengan sesuatu yang berharga: masjid berukuran besar sebagai tempat kami beribadah dan bermusyawarah.
Tiang masjid kami mungkin hampir roboh, tetapi tiang agama kami tidak akan pernah roboh.
#TemanBerbagi, semua memang suratan takdir, yang bisa kami lakukan saat ini adalah berikhtiar. Salah satunya adalah dengan mengajak para teman semua patungan pembangunan Masjid Raudhatussalihin dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.
Bangun Kembali Masjid Berusia 100 Tahun Yang Terdampak Gempa
terkumpul dari target Rp 124.000.000