Bangun Musola Reyot Bersama Shabella
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Mereka hidup di sebuah dusun yang kering sepanjang tahun dan tidak memiliki tempat ibadah yang layak. Tak hanya itu, dusun ini pun tak pernah tersentuh oleh pembangunan dan akses publik. Itulah yang dirasakan oleh warga Dusun Pesirerangan.
Konon katanya dusun ini juga disebut, dusun miskin. Wajar saja, penghasilan warga di sana pun tak seberapa. Belum lagi mereka kekeringan, pasokan air sedikit.
Oleh karena itu, musola yang mereka punya juga tak layak. Hanya dibangun dengan setengah tembok dengan atap asbes seadanya. Tak beralaskan lantai, hanya semen kasar dan batu kerikil, berdebu.
Musola tua reyot ini dibangun pada tahun 1996. Namanya Mushola Jabal Nur, tepatnya teletak di Dusun Pesirengan, Kecamatan Suwela, Lombok Timur, NTB.
Ukuran musola ini pun tak besar, hanya memuat 20 orang dan tidak bisa digunakan shalat Jumat. Jadi harus menempuh 3 Km untuk shalat Jumat di dusun lain.
Rutinitas ibadah warga di sini juga menghawatirkan. Masih banyak dari warga yang jarang shalat lima waktu. Belum pernah ada TPQ, kebanyakan dari anak-anak tidak bisa mengaji. Mereka tidak pernah menyentuh iqro maupun Al Quran.
Bukan hanya musola yang mereka butuhkan, tapi juga dai. Agar saat musola ini terbangun kegiatan keagamaan bisa hidup. Anak-anak bisa belajar mengaji dan menjadi penerus mengurus musola.
Selain itu, masyarakat di sini juga minim pengetahuan tentang sanitasi. Tidak ada MCK di sini, kalau buang air selalu ke tanah atau kali kering.
Mari bangun kembali musola reyot di Dusun Miskin bersama Shabella!
Bangun Musola Reyot Bersama Shabella
terkumpul dari target Rp 10.000.000