Masjid Baru untuk Korban Longsor Cimapag
terkumpul dari target Rp 245.000.000
Pekik takbir terdengar bersahutan bersamaan dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Sore itu, tanah Gunung Surandil di perbatasan Sukabumi dan Banten longsor, menimbun Kampung Cimapag di bawahnya.
“(Kejadiannya) pas mau shalat Magrib. Anak-anak kecil kan lagi pada shalawatan di masjid. Nah yang waktu itu shalawatan, mereka selamat,” tutur Hengky, saksi mata longsor Cimapag yang terjadi pada 31 Desember 2018 itu.
Saking dahsyatnya kejadian itu, seorang warga bahkan mengira kiamat tiba. Ia hanya bisa pasrah dan berzikir. Alhamdulillah, ia selamat.
Bekas rumah yang ditinggalkan penduduk Cimapag
Namun, dari 100 penduduk, 33 meninggal. Kampung Cimapag di Desa Sukaresmi, Kec. Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, kehilangan sepertiga penghuninya.
Setelah musibah itu, pemerintah merelokasi warga yang tersisa ke tempat baru, yaitu Kampung Sukalaksana, Desa Gunung Wangun, Kec. Cibeber, Lebak, Banten.
Letak lokasi pertama dan kedua hanya terpisah bukit kecil. Di sini, mereka memulai hidup lagi, termasuk membangun masjid sederhana bernama Masjid Al Muhajirin.
Masjid sederhana bernama Al Muhajirin
“Jumlah penduduk sekarang 200, sementara masjid hanya bisa muat 50 orang. Untuk Jum’atan saja tidak muat, apalagi tarawih, karena kaum perempuan kan ikut shalat,” tutur Kyai Suryadi, sesepuh kampung.
Sisa warga yang tidak kebagian tempat, akan shalat di rumah masing-masing. Memang ada masjid tetangga, tapi jaraknya sekitar 1,5 kilometer dengan jalan banyak yang rusak.
Ukuran masjid 7×5 meter persegi, hanya muat 50 orang
Kecintaan dan kebutuhan warga akan hadirnya masjid, membuat masjid menjadi salah satu yang pertama dibangun saat mereka direlokasi ke tempat baru.
Namun, harta-benda mereka ikut musnah saat longsor menerjang. Akhirnya, mereka membangun masjid dari bahan seadanya, seperti bilik dan atap asbes.
Dinding bilik dan atap asbes, air hujan sering rembes ke dalam
Hari ini, tiga tahun setelah bencana, kondisi masjid semakin memprihatinkan. Air hujan rembes ke dalam, bocor di mana-mana. Aktivitas beribadah jadi terganggu.
Sobat, bagi warga Kampung Sukalaksana yang telah kehilangan keluarga, teman, dan harta-benda, tak ada hal yang paling mereka ingingkan di hari ini, selain masjid yang layak untuk beribadah dan tempat anak-anak mereka belajar ilmu agama.
Masjid Baru untuk Korban Longsor Cimapag
terkumpul dari target Rp 245.000.000