Sedekah Jariyah, Bangun Masjid Kampung Lengko Welu NTT
terkumpul dari target Rp 350.000.000
Pernah dengan semangat, warga memotong-motong batang bambu dan pohon pinang, untuk membangun masjid ini. Sayangnya, masjid kebanggaan mereka kini semakin lapuk dimakan waktu.
Atap Masjid di Lengko Welu ini, ketika hujan pasti bocor. Dindingnya pun masih terbuat dari bambu, lantai pun seadanya.
Beberapa tahun terakhir, masyarakat berusaha mengumpulkan iuran wajib guna membangun masjid yang baru dan layak.
Namun karena kondisi ekonomi warga yang pas-pasan dengan penghasilan Rp500 ribu per bulan, mereka masih belum mampu membangun masjid yang baru.
Padahal, di Kampung Lengko Welu belum ada masjid yang layak, karena kampung ini sangatlah pelosok. Kampung Lengko Welu merupakan kampung yang berada di wilayah pedalaman Kecamatan Elar. Akses dari kota kabupaten menuju kampung ini hanya bisa dilalui melalui jalan darat dengan jalur yang berliku-liku.
Sebagian jalurnya beraspal, tetapi sebagian lainnya masih jalan tanah dan berbatu, sehingga ketika dilalui pada musim hujan sangatlah susah. Hal ini berpengaruh pada tingginya harga seluruh bahan pokok dan juga material bangunan.
Kampung Lengko Welu juga disebut kampung mualaf, karena perkembangan muslim di sini cukup signifikan.
"Sesuai data yang kami terima dari kantor KUA Kecamatan Elar, tahun 2022 saja jumlah mualaf mencapai 25 jiwa," tutur Ustadz Aliyas Lendang, Imam Masjid Nurul Hidayah.
Tentunya, ini menjadi beban tersendiri ketika mereka harus belajar sendiri-sendiri, padahal mereka sangat berharap bisa belajar ilmu agama di masjid yang layak.
Masjid Nurul Hidayah merupakan masjid pertama yang dibangun seorang guru ngaji yang berasar dari pesisir utara Manggarai. Beliau merupakan murid seorang ulama yang berasal dari Makasar.
Sebelum beliau datang ke wilayah pegunungan ini, masih banyak masyarakat yang menyembah pohon-pohon beringin yang besar, karena mereka belum mengenal Islam dengan benar. Mereka juga masih memelihara anjing dan babi, karena dianggap hewan yang membawa keberuntungan.
Namun, setelah guru ngaji dari pesisir utara datang, semua kebiasaan lama penduduk sekitar mulai dihilangkan, dan guru ngaji tersebut langsung membangun masjid dari alang-alang.
Mengingat sejarah Masjid Nurul Hidayah ini sangat besar, warga sangat menginginkan masjid ini dibangun kembali, sebagai simbol kekuatan umat Islam di pegunungan Manggarai Timur.
Bismillah, yuk, bantu bangun Masjid Nurul Hidayah yang lebih kokoh untuk saudara muslim kita di Nusa Tenggara Timur.
Sedekah Jariyah, Bangun Masjid Kampung Lengko Welu NTT
terkumpul dari target Rp 350.000.000