Rampungkan Masjid Apung Lakaudani Buton Tengah
terkumpul dari target Rp 500.000.003
Ada yang bisa nebak, ini bangunan apa? Kalau ada yang jawab 'masjid', kamu bener!
Dan kamu gak salah lihat, masjid ini memang ada di atas laut. Tepatnya, di pesisir pantai Lakaudani, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Kerennya lagi, seiring dengan masuknya Islam ke wilayah Lakaudani sejak 1,5 abad lalu, masjid ini sudah berdiri di lokasi yang sama. Hanya saja, bangunannya masih terbuat dari papan, sehingga harus dibangun ulang setiap sekian tahun, karena balok-balok kayu penopangnya hancur terkikis air laut.
Baru dua tahun lalu, warga memulai pembangunan masjid dari tembok. Alasannya, "Kami ingin masjid ini bertahan lama, bisa diwariskan ke anak-cucu kami kelak," tutur salah satu warga.
Masya Allah, di tengah keterbatasan hidup sebagai nelayan rumput laut, penduduk Lakaudani masih memprioritaskan kepentingan ibadah, meski harus merogoh kocek sendiri.
Sayangnya, pembangunan masjid terhenti karena dana tak mencukupi. Kini, yang tersisa hanyalah bangunan masjid separuh jadi, yang tidak bisa dipakai sama sekali.
Warga pun terpaksa menggunakan bangunan lain untuk shalat dan mengaji.
Seperti halnya pasang-surut air laut yang mengelilingi Dusun Lakaudani, begitulah hidup membawa mereka ke titik tak bisa melanjutkan pembangunan.
Namun, semangat mereka tak pernah surut mencari ikhtiar bantuan ke berbagai pihak. Hari ini, mereka menemuimu. Akankah tanganmu terulur membantu?
Rampungkan Masjid Apung Lakaudani Buton Tengah
terkumpul dari target Rp 500.000.003