“Yaa Allah, kami ingin masjid ini nyaman dan kami bisa ibadah sama-sama lagi dengan hati tenang tanpa harus merasa takut kalau ada hujan atau angin. Neng, ibu mah suka takut kalau ada hujan atau angin teh karena ini bangunan atos bobo pisan angot luhurna.” Kata Bu Apong salah satu jamaah lansia Masjid Al Ianah.

Bayangkan Sobat, jika sedang hujan anging Bu Apong dan jamaah lainnya harus shalat dengan perasaan takut. Bangunan Masjid Al Ianah sangat rentang karena masjid pertama dan tertua di Desa Kudadepa, Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar 35 tahun yang lalu masjid ini dibangun dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. Walaupun biayanya tak banyak, tapi Alhamdulillah Masjid ini selesai.

Kini kondisi Masjid Al Ianah sudah tak sama lagi. Langit-langitnya sudah rapuh dan berlubang, bahkan beberapa titik melengkung dan disokong oleh bambu besar. Kaca bangunan belakang pecah. Dinding sudah lapuk dan berjamur, catnya pun sudah terkelupas. Genteng yang menjadi atap masjid sudah berlumut karena terkena hujan puluhan tahun.

Sebanyak 84 KK merindukan suasana shalat yang tenang saat beribadah karena masjid ini tak hanya digunakan untuk shalat berjamaah saja. Kegiatan belajar mengaji dari mulai usia anak-anak sampai lansia pun terpusat di masjid ini. Masya Allah bukan Sobat? Warga Desa Kudadepa sangat memakmurkan Masjid Al Ianah.

Jadi, yuk Sobat! Kita bantu warga Kudadepa mendapatkan ketenangan beribadah dengan memberikan mereka masjid yang kokoh. Mari beramal nyata dengan menyisihkan uang untuk pembangunan Masjid Al Ianah. InsyaAllah masjid ini akan sangat bermanfaat untuk mensyiarkan agama dan menecetak generasi quran.