Bangun Masjid Satu-satunya di Pedalaman Kampung Batu, NTT
Taukah sahabat ini ada masjid yang memilikii jama’ah yang sangat antusias dan semangat
Masjid itu adalah Masjid Babus Sholeh yang berlokasi di Desa Kuan Fatu, berjarak ratusan kilometer dari Kota Kupang. Berada di daerah pedalaman yang gersang dengan demografi alam berbatu, sehingga daerah ini disebut Kuan Fatu yang artinya Kampung Batu.
Begitu indahnya toleransi di sini. Di Desa Kuan Fatu terdapat 60 KK Muslim yang hidup rukun bersama mayoritas warga desa yang beragama Nasrani.
Di Desa ini terdapat satu-satunya masjid yang kini kondisinya memprihatinkan. Masjid Babus Sholeh.
Masjid ini bernama Masjid Babus Sholeh, merupakan satu-satunya masjid yang berada di Desa Kuan Fatu, Kec. Kuan Fatu, Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Masjid berukuran 8x8 meter ini dibangun pada tahun 1999 dan belum pernah diperbaiki. Bangunan masjid dulu dibangun menggunakan ilmu dan tukang seadanya. Kini kerusakan mulai muncul dimana-mana.
Bangunan masjid rusak dimakan usia, tiang-tiang kayu rapuh, dinding keropos dan atap banyak yang berlubang.
Meski keadaannya yang kian rusak, warga begitu mencintai masjid ini.
Berbagai kegiatan ibadah dilakukan di sini, mulai dari shalat berjamaah hingga kegiatan belajar agama.
Tak heran begitu banyak muallaf di sini. Di sisi lain kini masjid sudah tak bisa menampung jamaah yang jumlahnya kini kurang lebih 150 orang dan terus bertambah.
Warga berharap dapat memiliki masjid yang layak dan dapat menampung seluruh warga muslim yang ada di sana.
Kondisi ekonomi warga setempat dapat dikatakan lemah.
Mayoritas warga bekerja sebagai petani jagung dan peternak kambing.
Meski di tengah keterbatasan, warga tak kehilangan harapannya memiliki masjid layak.
Mereka berupaya bahu membahu mengumpulkan pasir dan batu-batu dari gunung yang dijadikan pondasi bangunan masjid baru.
Bahkan kami melihat langsung nenek tua yang memikul batu besar yang katanya untuk bantu masjid.
"Nek, kenapa pikul batu? biar kami saja yang pikul, batu tu besar". Ucap kami.
"Sonde, sonde, biar beta sa yang pikul ni batu, beta son bisa kasih uang deng kasih bahan bangunan, biar kasih beta pung tenaga sa untuk bantu-bantu bangun masjid, mudah-mudahan bisa jadi amal buat beta juga toh?" Jawab Nenek itu.
Setelah peletakan batu pertama yang alakadarnya, begitu banyak warga antusias ingin membantu meski belum memenuhi kebutuhan dana dari renovasi secara keseluruhan.
Alhamdulillah beberapa bahan bangunan sudah tersedia seperti batu dan beberapa batang besi untuk pondasi.
Namun, pembangunan satu-satunya masjid di Kuan Fatu ini belumlah usai.
Mereka berharap Idul Fitri tahun ini Masjid Babus Sholeh ini bisa selesai dan digunakan warga.
Sobat, doa mereka terus terpanjat berharap Allah Yang Maha Kaya kabulkan pinta mereka.
Mungkinkah kita yang Allah pilih untuk wujudkan mimpi mereka?