Tanahnya Labil, Masjid di NTT Ini Rawan Ambruk
terkumpul dari target Rp 350.000.000
Ibadah adalah kewajiban seorang hamba. Ibadah juga kebutuhan untuk ketenangan batin kita. Namun, bagi saudara kita di Kampung Dencang, tiap kali mereka memenuhi kewajiban dan mencari ketenangan dalam ibadah, ada ancaman yang membayangi.
Masjid kayu bernama Al Akbar--tempat mereka beribadah--berdiri di atas tanah labil.
"Shalat jadi dipenuhi kekhawatiran, karena tanah bisa tiba-tiba turun. Ini tentu mengancam keselamatan nyawa jamaah," tutur Bapak Samirudin, perwakilan warga.
Usia masjid ini memang sudah tua, yakni 37 tahun. Namun selain itu, pergeseran tanah pun membuat masjid kayu ini semakin rusak. Atapnya bocor, tembok dinding dan lantai retak, tiangnya pun sudah keropos.
"Ketika angin kencang, kondisi bangunan relatif aman digunakan. Namun saat hujan deras, bisa terjadi pergeseran tanah, Mas," tambah Pak Samirudin.
Masjid adalah rumah Allah yang harus selalu hadir untuk hamba-Nya. Tapi dalam kasus Masjid Al Akbar ini, seolah ada "waktu operasional". Di mana masjid buka saat cuaca cerah, namun harus tutup kala hujan deras.
Padahal, masjid ini adalah segalanya bagi warga kampung terpencil itu. Listrik belum masuk ke Dencang, akses jalannya pun berupa batuan tajam dan tanah. Bahkan di musim hujan, motor pun tidak bisa melalui jalan ini.
"Kami juga tidak bisa ke masjid lain, karena jaraknya terlalu jauh. Sekitar satu jam berjalan kaki," tutur Pak Samirudin.
Bisa dibilang, satu-satunya kebahagiaan warga adalah berkumpul di masjid ini. Selain beribadah, mereka juga bisa bertukar kabar selepas bekerja di ladang. Sebagai gambaran, dengan kondisi masjid serusak itu pun, warga Dencang masih semangat untuk shalat berjamaah di masjid.
Sobat Masjid, mungkin kebutuhan warga Dencang luput dari perhatian pihak terkait, namun jangan sampai luput dari perhatian kita juga. Yang mereka harapkan bukanlah bangunan sembarangan, melainkan masjid. Tidak perlu megah, yang penting layak dan aman untuk beribadah.
Yuk, bantu wujudkan masjid kokoh dan aman di Kampung Dencang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Tanahnya Labil, Masjid di NTT Ini Rawan Ambruk
terkumpul dari target Rp 350.000.000