Beramal Nyata! Bantu Wujudkan Masjid Kokoh Desa Bana, NTT
terkumpul dari target Rp 350.000.000
Di pelosok NTT, ada masjid tanpa kamar mandi dan tempat wudhu yang layak. Masjid Hijratul Mubarakah biasa disebut masjid bambu. Setengah bangunannya tembok, setengahnya lagi bambu.
Masjid ini dibangun pada tahun 2014 yang berada di Desa Bana, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Masjid ini sangat jauh lokasinya dari pusat kota. Medan yang harus dilewati berupa jalan yang berbatu, naik turun melewati lembah, bukit, dan kebun.
Kini Masjid Hijratul Mubarakah kondisinya tak sama lagi. Atap yang hanya terbuat dari seng sudah bocor. Tembok bagian bawah sudah retak, bambu yang dijadikan dinding diatasnya pun sudah lapuk dimakan rayap. Jendela yang hanya terbuat dari bambu juga sudah lepas karena angin seroja, badai yang memakan korban sebanyak 182 jiwa di NTT tahun 2021 lalu. Lantai yang hanya terbuat dari semen tanpa ubin juga sudah retak.
Masjid dengan kondisi seperti itu, masih saja digunakan oleh 56 KK muslim. Mereka lebih memilih menggunakan masjid seadanya daripada harus shalat di rumah. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga tetap semangat menggunakan masjid untuk belajar Al-Qur’an. Walaupun begitu, mereka sangat mendambakan masjid yang lebih layak, agar ibadah lebih nyaman.
Ternyata di Desa Bana ini ada juga warga mualaf. Warga mualaf ini menggunakan masjid Hijratul Mubarakah. Bayangkan Sobat, mereka harus belajar Islam di tempat yang kurang layak dan nyaman. Memperbaiki masjid juga warga tak mampu karena sehari-hari mereka hanya sebagai petani dan nelayan.
Mari Sobat, kita wujudkan kehadiran masjid kokoh di Desa Bana, NTT. Agar warga muslim di sana bisa beribadah dengan nyaman. Agar anak-anak di sana bisa lebih nyaman dalam belajar Al-Quran.
Beramal Nyata! Bantu Wujudkan Masjid Kokoh Desa Bana, NTT
terkumpul dari target Rp 350.000.000