Bangun Masjid Kokoh di Tapal Batas RI-Timor Leste
terkumpul dari target Rp 350.000.000
Mushola Al Ghuroba di Desa Kuanitas, Atambua Selatan, bisa jadi adalah satu-satunya tempat ibadah umat Islam dalam radius 8 kilometer. Jadi, wajar saja jika mushola ini menjadi andalan muslim di sana untuk beribadah jamaah.
Idealnya, apapun yang namanya "andalan", kondisinya harus prima, kan? Tapi tidak demikian dengan Al Ghuroba.
Awalnya, mushola ini dibangun pada 2001 di lokasi berbeda, sekitar 2 kilometer dari tempat sekarang. Bangunannya dari alang-alang, atapnya dedaunan, dan lantainya masih tanah.
Kemudian pada 2006, ada dermawan dari Jakarta yang terenyuh. Ia pun terpanggil untuk sedekah bangun mushola baru, di lokasi saat ini.
Kini, menginjak usia 14 tahun, kerusakan kembali muncul di sana-sini.
Kerusakan sudah menjalar ke seluruh bangunan. Mulai atap seng yang bocor dan retak di dindingnya. Namun, yang terparah adalah bangunan yang terasa turun atau amblas, akibat kerusakan yang masif.
"Kalau hujan angin, bagian teras depan tergenang air, dan bangunan semakin turun karena kondisi tanah," ungkap jamaah.
Jamaah jadi khawatir mushola ambruk. Apalagi, banyak anak-anak mengaji TPQ di sana.
Namun untuk membiayai perbaikan, mereka belum sanggup. Mayoritas hanya mengandalkan pendapatan sebagai petani kebun, dengan pemasukan pas-pasan.
Warga berharap, mereka bisa membangun mushola/masjid baru yang lebih kokoh dan luas. Alasannya, kapasitas mushola pun terbatas, seringkali banyak jamaah tak kebagian kala shalat tarawih dan shalat Ied.
Jika sudah ada masjid baru, insya Allah mushola ini akan dijadikan Taman Pendidikan Quran (TPQ).
Sobat Masjid, mari kembali tunjukkan persaudaraan Islam, dengan membantu warga di perbatasan Indonesia-Timor Leste ini, memiliki masjid yang layak dan kokoh.
Patungan bangun Masjid Al Ghuroba di Atambua Selatan, NTT!
Bangun Masjid Kokoh di Tapal Batas RI-Timor Leste
terkumpul dari target Rp 350.000.000