Rampungkan Masjid Apung Suku Bajo di Lakaudani
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Ternyata, Suku Metkayina yang ada di film Avatar: The Way of Water, terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia.
Suku Bajo berasal dari etnis Asia Tenggara yang memiliki unsur kemaritiman yang kental. Keunikan suku ini adalah kehidupan mereka yang berkaitan erat dengan laut.
Bahkan dulu saat masih hidup nomaden, mereka tinggal di dalam perahu yang disebut sope. Seiring perkembangan zaman, kini mereka tinggal di rumah kayu yang dibangun di atas tiang pancang.
Lokasinya di tepi laut, biasanya berupa hamparan pasir luas yang kerap terkena pasang-surut. Nah, satu lokasi permukiman Suku Bajo yang unik adalah Dusun Lakaudani (Kaudani), di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Beberapa waktu lalu, tim Jelajah Masjid Nusantara bersama Mas Adhin Abdul Hakim, berkesempatan mengunjungi kampung ini.
Sebanyak 83 KK bermukim di kampung apung ini, dan semuanya muslim. Berhubung tidak tinggal di darat, selama ini warga beribadah di bangunan sederhana dari kayu, yang mereka sebut Mushola Al-Muqarromah.
“Banyak anak-anak ngaji tiap hari di sini, setelah shalat Dzuhur dan Magrib,” tutur Ustadz Mustafa, pemuka agama di sini.
Seiring waktu, semangat berislam warga semakin baik, sehingga mereka memulai pembangunan masjid dari tembok. Lokasinya tak jauh dari permukiman mereka.
Namun, pembangunan harus terhenti karena kehabisan dana. Maklum saja, sebagai nelayan rumput laut, dana mereka sangat terbatas.
Akhirnya, yang tersisa hanyalah bangunan separuh jadi yang tampak memprihatinkan. Impian Suku Bajo di Lakaudani memiliki masjid sendiri, harus tertunda.
Sampai kapan? Sampai pertolongan Allah tiba lewat tangan-tangan yang terulur membantu merampungkan masjid ini.
Apakah kamu salah satu dari pertolongan itu?
Rampungkan Masjid Apung Suku Bajo di Lakaudani
terkumpul dari target Rp 100.000.000