Bayangkan masjid tua yang lapuk, keropos, dan bocor masih digunakan oleh warga. Beribadah di masjid ini seperti mempertaruhkan nyawa karena entah sampai kapan akan bertahan. Tah hanya orang dewasa yang shalat di masjid ini, anak-anak pun semangat mengaji.

Masjid tua ini bernama Al Muttaqim yang terletak di Desa Molangato, Sulawesi Tengah. Masjid ini sudah berdiri 20thn, tapi sampai saat ini belum pernah direnovasi. Masjid kayu ini benar-benar rawan roboh, pondasinya saja terbuat dari kayu. Dindingnya sudah keropos, begitu juga dengan jendelanya sudah tidak lengkap. Alas shalat mereka bukan karpet sajadah, tapi hanya karpet plastik.

Desa Molangato sangat jauh dari kota, sekitar 50 Km. Membutuhkan waktu sekitar ±4 jam dengan kendaraan bermotor dengan biaya cukup besar. Sayangnya, tidak ada kendaraan umum, walaupun kondisi jalan sudah bagus. Masjid terdekat dari Desa Molangto berjarak 4 Km, hanya sekitar 10 menit naik motor, tapi tak semua warga memiliki kendaraan bermotor.

Walaupun begitu, warga lebih memiliki memakmurkan Masjid Al Muttaqim. Shalat di rumah pun bukan jadi pilihan, mereka memilih mendapatkan pahala shalat berjamaah. Sungguh luar biasa warga Molangto, sebanyak 50 KK mengandalkan masjid ini untuk tempat beribadah. Warga juga mengumpulkan iuran sukarela dari hasil bertani. Sedih, iuran yang terkumpul hanya cukup untuk keperluan masjid, bukan untuk pembangunan.

Sobat, ayo selamatkan Masjid Al Muttaqim sebelum semakin lapuk dimakan usia. Hadirkan masjid yang layak, agar anak-anak Desa Molangto bisa mengaji dengan nyaman. Insya Allah setiap uang yang disisihkan untuk pembangun masjid bernilai pahala jariyah. Aamiin.