Bangun Masjid Sempit Jabal Nur di Lahan Baru
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Bagi Masjid Jabal Nur, musim hujan menimbulkan kekhawatiran.
Karena guyuran air deras bisa menghancurkan masjid yang terbuat dari papan tersebut.
24 tahun sudah Masjid Jabal Nur menemani penduduk Dusun Marende. Sejak awal, warga yang mayoritas petani sederhana ini hanya bisa membangun masjid sederhana dari kayu. Atapnya pun mulanya dari daun sagu, tapi kini ‘di-upgrade’ jadi seng.
Seiring waktu, kerusakan kembali muncul.
Seng yang karatan dan bolong, menyebabkan air hujan bebas menerobos ke dalam. Tiang dan dinding kayunya juga makin rapuh. Selain itu, masjid tak sanggup lagi menampung jamaah.
Saat shalat Ied, jamaah terpaksa membobol dinding masjid, karena banyaknya jamaah yang tidak kebagian tempat. Mereka yang terpaksa shalat di luar pun merasa kurang nyaman, karena kontur lahan yang miring. Shalat di masjid lain juga bukan pilihan, karena jaraknya cukup jauh.
Alhamdulillah, saat ini sudah tersedia lahan untuk membangun masjid yang lebih besar. Masalahnya, belum ada dana untuk pembangunan.
Ikhtiar yang telah berjalan adalah iuran warga dan pengajuan bantuan ke pihak terkait. Namun, keduanya belum membuahkan hasil.
Sobat Masjid, ada 57 keluarga muslim yang sedang membutuhkan uluran tanganmu di Dusun Marende, Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Harapan mereka hanya satu, pembangunan Masjid Jabal Nur yang lebih luas dan kokoh, agar ibadah berjalan dengan khusyuk dalam cuaca apapun.
Tak henti warga berucap doa berharap Allah Yang Maha Kaya, mengabulkan pinta mereka.
Sobat, mungkinkah kita adalah jawaban dari Allah atas doa-doa mereka?
Klik DONASI SEKARANG dan berikan sedekah terbaikmu.
Bangun Masjid Sempit Jabal Nur di Lahan Baru
terkumpul dari target Rp 200.000.000