“Saya kasian sama Silvia kalau ngeliat anak seusianya bisa main dan lari-lari tapi dia cuma bisa berbaring dan tidak bisa bergerak” tangis Ibu Silvia sambil menggendong anaknya.

Usia enam tahun adalah usia anak-anak sedang sering-seringnya bermain, dan sedang aktif-aktifnya. Namun berbeda dengan Silvia, usianya sudah enam tahun namun Silvia hanya bisa berbaring saja, bahkan untuk duduk saja sulit. 

Silvia didiagnosa menderita Epilepsi dan Cerebral Palsy akut, sejak lahir Silvia menderita karena tidak bisa bergerak, kaki dan kepalanya mengecil. Selain kondisi fisik yang tidak baik, Silvia pun mengalami penyempitan kerongkongan sehingga Silvia tidak dapat menelan makanan dan minuman dengan baik bahkan untuk meminum air saja Silvia harus dibantu dan harus diberi minum sedikit demi sedikit, akibat penyempitan kerongkongan itupun Silvia tidak bisa berbicara. 

Silvia yang sampai umur enam tahun ini tidak dapat berjalan, tidak dapat duduk, bahkan tidak dapat berbicara ini harus terus berjuang menahan sakit dan harus terus melakukan terapi agar bisa bertahan hidup lebih lama. Ibu Silvia selalu senantiasa membersamai Silvia setiap terapi bahkan keseharian Silvia. Silvia yang tidak bisa duduk itu harus ditopang Ibunya agar bisa duduk. Ibu Silvia memiliki harapan yang tinggi untuk kesembuhan Silvia, Ibu Silvia tidak ingin menyerah pada Silvia dan terus membantu Silvia untuk sembuh bahkan untuk bersosialisasi dengan tetangga dan teman-teman seusianya.

Ibu Silvia berprofesi sebagai pedagang makanan di pinggir jalan, setiap waktunya berjualan Ibu Silvia harus menggendong Silvia ke tempat jualannya dan terpaksa membawa Silvia selama waktu berjualan. Penghasilan yang didapat dari berjualan tidaklah banyak namun Ibu Silvia harus membaginya untuk kebutuhan sehari-hari dan juga pengobatan Silvia. 

Silvia yang masih usia enam tahun harus mengalami berbagai macam penyakit yang harus ditahan dan bahkan entah kapan bisa sembuh. Membuat Ibu dan Ayah Silvia bertekad untuk merawat Silvia agar mental Silvia Pun tidak terganggu, karena Ibu dan Ayah Silvia khawatir dengan kondisi Silvia yang sedemikian rupa akan membuat Silvia kesulitan untuk bertahan hidup kedepannya.