1 Ikat Kangkung Terjual Sangat Berarti untuk Mulyana
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Air matanya terus mengalir, kejang demi kejang tak pernah berhenti. Badannya semakin kaku, pandangannya pun kosong sambil menahan rasa sakit. Berawal saat Mulyana berusia 2 tahun hujan-hujanan yang berakibat suhu tubuhnya panas. Semakin hari kondisinya semakin parah, sampai akhirnya dibawa berobat ke Rumah sakit.
Namun kondisinya semakin menurun, tubuhnya tampak kaku yang diiringi kejang yang tiada henti. Sampai akhirnya Mulyana pun terpaksa harus dirawat kembali di rumah sakit dan mengalami koma.
.
Satu bulan sudah Mulyana koma di rumah sakit. Sejak itu pula Air mata kedua orang tuanya menetes. Doa-doa kebaikan terus terucap disisinya.
Saat Mulyana sadar dari komanya, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Sontak Air mata Mulyana pun terus terurai membasahi pipi. Rasa sakit ditubuhnya kini bertambah dengan meninggal dunia kedua orang tuanya.
.
Tubuhnya semakin kaku, pandangannya kosong, air matanya pun terus mengalir sambil menahan rasa sakit yang tiada tara. Karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, kini Mulyana diurus oleh kakaknya yaitu ibu Kurniasih (53 tahun). Ibu Kurniasih pulalah yang kini senantiasa menemani Mulyana setiap saat.
Sehari-hari ibu Kurniasih berjualan sayur keliling. Itu pun keuntungannya tak besar. Dalam 1 iket kangkung ibu Kurniasih hanya memiliki keuntungan 500 rupiah. "Bisa makan saja Alhamdulillah, yang penting bisa kebeli obat dan pampers untuk Mulyana." ~Ungkap Bu Kurniasih sambil tersenyum.
.
Sejak suaminya meninggal dunia, kini ibu Kurniasih harus berjuang sendiri mengurus Mulyana adiknya seorang diri dengan kondisi lumpuh dan serba keterbatasan. Sahabat kebaikan, kita bisa menemani Bu Kurniasih dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar bisa terus berjuang merawat Mulyana adiknya.
1 Ikat Kangkung Terjual Sangat Berarti untuk Mulyana
terkumpul dari target Rp 60.000.000