Di tengah suara gemericik angin, ada seorang wanita berusia lanjut yang setia berjualan gorengan keliling, namanya Mak Sukarsih. Di usianya yang sudah uzur, ia masih tegar menghadapi hari-hari yang penuh tantangan. Penghasilannya dari berjualan gorengan hanya cukup untuk menyambung hidup, bahkan tidak selalu mencukupi untuk makan dengan layak setiap harinya.

Mak Sukarsih bercita-cita untuk memiliki modal usaha yang cukup agar bisa berjualan gorengan di rumahnya. Rumahnya, yang hampir rubuh, merupakan tempat di mana ia mencurahkan segala perjuangan dan kenangan bersama sang almarhum suami. Setiap lapisan kayu yang lapuk dan dinding yang retak, menyimpan cerita perjuangan mereka bersama. Mak Sukarsih bermimpi untuk memperbaiki gubuk reyot tersebut, memberinya perlindungan yang layak di hari tua.

Namun, impian tersebut terasa begitu jauh baginya. Mak Sukarsih hanya bisa berharap kepada kebaikan hati orang-orang yang peduli. Setiap sumbangan yang diberikan akan membantu Mak Sukarsih mewujudkan impian sederhananya, memperbaiki rumah kecilnya dan memastikan bahwa ia bisa makan dengan layak setiap harinya. Mari bersama-sama kita memberikan dukungan kepada Mak Sukarsih agar ia bisa merasakan kenyamanan dan kebahagiaan di hari tua yang semakin mendekat.