Hidup Seorang Diri di Hari Tua Hanya dengan Kucing
terkumpul dari target Rp 55.000.000
Di bawah atap gubuk tua yang lapuk dan keropos, Mak Raswati (59) tinggal bersama kucingnya. Suaminya telah meninggal dunia 13 tahun lalu, dan kini Mak Raswati hidup sebatang kara dengan kondisi matanya katarak.
Untuk bertahan hidup, Mak Raswati mencari kayu bakar untuk dijual. Penghasilannya hanya 10 – 15 ribu sehari, itupun tidak setiap hari. Tak jarang emak hanya makan nasi putih atau minum air putih.
Jika hujan dan angin besar, gubuk emak bocor hampir di setiap sudut hingga harus mengungsi ke rumah tetangga.
"Yang paling sedih itu kalo emak sakit cuma tiduran sama si memeng. Sekarang emak sering sesak sama sakit dada, kadang sakit sendi dan lutut. Kalo ada uang emak beliin obat warung, tapi kalo ga ada uang emak nunggu sakitnya ilang sendiri," cerita Mak Raswati.
Harapannya ingin punya warung kecil-kecilan untuk menyambung hidup lebih baik. Yuk temani perjuangan Mak Raswati di hari tuanya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan kebutuhan Mak Raswati. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk penerima manfaat dan kegiatan sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Hidup Seorang Diri di Hari Tua Hanya dengan Kucing
terkumpul dari target Rp 55.000.000