Hidup Sebatangkara Diusia Senja Tanpa Penghasilan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Bagi Mak Ocih (66 tahun). Ia sudah terbiasa untuk berteman dengan kesendirian. Diusianya yang sudah senja, ia tinggal sendirian setelah 7 tahun lalu suaminya wafat.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan menghabiskan masa tuanya sendirian disebuah rumah tua yang beberapa bagian bangunannya mulai keropos.
Meski dilanda kesepian, tak membuat Mak Ocih menyerah dengan kehidupan. Diusia senjanya, ia terus berjuang dengan cara memulung bekas-bekas padi yang terjatuh untuk bertahan hidup.
Dengan baju yang lusuh, sesekali mak Ocih menyeka keringatnya. Lalu memungut satu demi satu padi yang bercecer berjatuhan sisa-sisa hasil panen orang lain.
"Iya nak, ini mak kumpulkan untuk mak nanti." ~Ungkap Mak Ocih
Tak ada makanan mewah yang saat ini mak miliki. Nasi yang ditaburi garam dapur dan dicebor dengan air menjadi lauk dalam kesehariannya.
"Alhamdulillah segini juga, yang penting perut mak bisa terisi." ~Ungkap Mak Ocih
Jika tak ada butiran padi yang bisa dibawanya kerumah. Mak Ocih hanya menunggu belas kasihan tetangganya yang rela memberikan sepiring nasi untuk mengganjal perutnya pada hari itu.
Jika rasa sakit melanda, Mak Ocih hanya bisa menangis menahan rasa sakit itu sambil terus berdoa memohon kesembuhan dari sang maha pencipta sekaligus memanggil-manggil almarhum suaminya yang telah tiada.
Tak ada yang bisa dilakukan oleh mak Ocih saat ini selain menjalani kehidupannya dengan penuh kesabaran.
#TemanBaik, kini diusianya yang sudah sepuh dan sering sakit-sakitan tak ada yang bisa dilakukannya lagi selain menjalaninya dengan penuh kesabaran. Kita bisa menemani mak Ocih dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar perut mak ocih hari ini bisa terisi.
Hidup Sebatangkara Diusia Senja Tanpa Penghasilan
terkumpul dari target Rp 50.000.000