Bantu Emak Noneng di Usia Senjanya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Di usianya yang sudah sangat tua, Emak Noneng harus bisa menjaga diri dan menafkahi dirinya sendiri. Lima tahun yang lalu, suaminya meninggal dunia, meninggalkan Emak dalam keadaan stroke. Sejak saat itu, Emak Noneng harus mencari uang sendiri untuk sesuap nasi dan biaya pengobatan.
Emak Noneng telah mengalami stroke selama 13 tahun. Dengan segala keterbatasannya, Emak hanya bisa berjualan telur asin. Itu pun bukan telur asin miliknya, melainkan milik orang lain. Dari satu butir telur asin, Emak hanya mendapat 500 rupiah.
Bahkan untuk berjalan, Emak kesusahan. Beruntung ada pangkalan ojek yang senantiasa mengantar Emak untuk berjualan telur asin. Emak juga diizinkan oleh pemilik toko untuk berjualan di depan tokonya.
Setiap hari, dengan kaki yang susah menopang tubuhnya, Emak Noneng berjualan di depan toko sambil terduduk lemas. Ketika tim kami mengunjungi kediamannya, tangisan dan doa terlontar dari mulut Emak.
Di usianya yang sangat senja, Emak harus melawan penyakitnya sembari mencari uang untuk makan sehari-hari. Emak sangat enggan meminta-minta, meski keadaannya sangat sulit.
Besar harapan Emak Noneng adalah memiliki warung kecil di depan rumahnya sehingga ia tidak harus lagi bepergian untuk menjual telur asin.
Bantu Emak Noneng di Usia Senjanya
terkumpul dari target Rp 50.000.000