Perjuangan Mak Nani Menyongsong Usaha Warung demi Kesej
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Hidup menjadi pencari nafkah di usia lanjut harus dilakoni Mak Nani. Usia mak Nani kini 75 tahun tapi harus mencari nafkah dengan mencari kayu bakar. Karena diusia yang tak lagi muda sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, maka pekerjaan sekecil apapun pasti dilakukan, seperti mencari kayu bakar.
Mak Nani sebenarnya tinggal bersama suami. Namun suami Mak Nani sakit urat kejepit dan tidak bisa berjalan sekarang. Sudah 3 tahun lamanya sang suami mengalami sakit ini. Pengobatan pun harus terhenti karena masalah biaya.
Mak nani tetap setia merawat Abah bagaimanapun kondisinya walaupun hidup dalam kekurangan. Karena mereka tidakpunya anak dan hanya bisa mengandalkan satu sama lain kini.
Sulitnya mendapat pekerjaan karena usia ditambab lagi Mak Nani sebenarnya memiliki benjolan di leher yang menyebabkan Mak sering pusing dan menjadi kurang mendengar karena itu. Dulu padalah sudah pernah dioperasi benjolan tersebut namun gejalanya masih sering timbul hingga kini. Mungkin karena pekerjaannya terlalu berat.
Pikulan berat ini harus dilakoni mak nani seorang diri. Padahal penghasilan tidak seberapa, hanya 20ribu rupiah untuk satu ikat besar kayu yang ia pikul setiap hari.
Namun walaupun hanya segitu Mak nani tidak pernah berhenti bersyukur dan tetap menjalani kehidupannya walaupun besar harapan Mak ingin memiliki penghasilan yang lebih layak lagi untuk bisa menopang hidupnya.
Mak berharap memiliki warung kecil agar tak perlu lagi mencari dan memikul kayu bakar yang sangat berat ini setiap harinya. Mak berharap kehidupan dan pekerjaan yang lebih layak.
Perjuangan Mak Nani Menyongsong Usaha Warung demi Kesej
terkumpul dari target Rp 50.000.000