Jualan Mainan Berharap Tidak Diusir Dari Kontrakan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Bagi Mak Mari uang 10 ribu sangatlah berharga karena bisa membeli beras untuk dirinya makan dihari itu.
Inilah kisah haru dari salah satu lansia yang bernama Mak Mari (68 tahun). Disisa usianya Mak menggunakan tenaga rentanya untuk menjajakan mainan anak-anak.
Terik matahari dan panasnya aspal tak pernah dihiraukan. Tenaga rentanya terus dipacu untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi untuk bertahan hidup.
"Mak punya darah tinggi, kadang kepala suka pusing. Kalau sudah begitu terpaksa mak harus duduk dulu sampai rasa pusingnya hilang..." ~Ungkap Mak Mari
"Jika terlalu lama duduk dagangan mak tidak ada yang laku, sehingga mak gak dapat uang." ~Lanjutnya
Jika beruntung, dalam sehari mak bisa mendapatkan uang 50 ribu. Uang itu mak gunakan untuk membeli beras dan sisanya ditabung untuk membayar rumah kontrakan.
Namun adakalanya mak pun tak membawa uang sedikit pun. Karena dagangannya tidak ada yang laku.
"Kalau musim hujan seperti sekarang, dapat 20 ribu sudah alhamdulillah. Namun adakalanya gak dapat sedikit pun. Sehingga Mak terpaksa harus berpuasa..." ~Ungkapnya
Semenjak suami tercintanya meninggal 11 tahun yang lalu, mak Mari kini tinggal disebuah rumah kontrakan dan bertahan hidup dengan berjualan mainan anak.
Bait-bait doa terus dipanjatkan agar senantiasa diberikan kesehatan dan kesabaran didalam menjalani hidup.
#TemanBaik, perjuangan mak Mari begitu keras disisa usianya. Kita bisa menemani Mak dengan memberikan modal usaha yang layak agar Mak bisa tersenyum dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki saat ini
Jualan Mainan Berharap Tidak Diusir Dari Kontrakan
terkumpul dari target Rp 50.000.000