Harapan Warung Kecil untuk Mak Ikah
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Mak Ikah adalah salah satu dari ribuan lansia pejuang nafkah. Setiap hari, Mak Ikah mengandalkan gorengan yang ia jual untuk menyambung hidup. Meski usianya sudah lanjut dan kakinya bengkok akibat kecelakaan beberapa tahun silam, semangatnya untuk berjualan tidak pernah pudar.
Setiap pagi, Mak Ikah berjalan kaki mengelilingi kampung-kampung untuk memasarkan dagangannya. Walau sering kali harus berhenti setiap beberapa ratus meter karena ngilu dan pegal di kakinya, Mak Ikah tetap berjuang demi mendapatkan penghasilan. Namun, keuntungannya tidaklah besar, hanya sekitar 20 ribu rupiah per hari, cukup untuk makan berdua dengan kakaknya, Mak Acih (70).
Mak Ikah kini tinggal bersama satu-satunya keluarga yang ia miliki, Mak Acih, yang juga membantunya membuat aneka gorengan untuk dijual. Meskipun penuh keterbatasan, Mak Ikah terus berjuang meski tidak bisa menghitung uang dengan benar dan pendengarannya sudah berkurang.
Mak Acih sangat khawatir melihat kondisi adiknya dan berharap bisa membuka warung nasi kecil di depan rumah, agar Mak Ikah tidak perlu lagi berjualan keliling dengan kondisi fisiknya yang lemah.
Harapan Warung Kecil untuk Mak Ikah
terkumpul dari target Rp 50.000.000