Lansia Hidup sebatang kara dan berjuang seorang diri
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Hidup sebatang kara dan berjuang seorang diri, Mak Icoh (94) tetap semangat mencari nafkah dengan berjualan peralatan rumah tangga yang terbuat dari anyaman bambu. Barang yang dijual seperti kipas hihid dan kukusan.
“Mak cuman dapat 2 sampai 5 ribu aja dari satu barang ini, cuman bisa kebeli nasi sama kecap aja nak.”
Seperti yang diungkapkan oleh Mak sendiri, Mak Icoh hanya mendapatkan keuntungan 2-5 ribu saja perbarangnya, dalam sehari keseluruhan keuntungan yang Mak dapat hanyalah 10-15 ribu saja. Karena saat ini barang dagangan yang dijual sering sepi pembeli.
Dengan tubuh yang sangat renta karena usianya yang sudah hampir memasuki satu abad, dan perutnya yang sering membengkak karena penyakit lambung dan darah tinggi Mak tetap memaksakan berjalan keliling belasan kilometer menjual barang anyaman bambunya.
Pada saat berjualan keliling, seringkali Mak merasakan sakit pada perutnya yang sering membengkak sehingga terpaksa Mak harus beristirahat di pinggir jalan atau masjid sambil mengerjakan ibadah sholat sunnah dan wajib.
“Ini perut Mak sering bengkak, katanya sakit lambung tapi belum periksa ke dokter karena Mak ga ada biayanya.”
#TemanBerbagi, di usianya yang sudah hampir satu abad seharusnya Mak Icoh bisa beristirahat dan menikmati masa tuanya. Mak ingin sekali bisa memiliki usaha yang lebih mumpuni agar Mak bisa menyembuhkan penyakitnya dan bisa makan dengan makanan yang layak serta bergizi. Yuk bantu Mak Icoh meraih keinginannya
Lansia Hidup sebatang kara dan berjuang seorang diri
terkumpul dari target Rp 20.000.000