Tertatih Dijalan Rusak Lansia SebatangKara Mengais Rezeki
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Di pinggiran jalan rusak tampak seorang lansia memegang sebuah ember bekas seraya meminta sedikit rezeki kepada mereka yang berlalu lalang menggunakan kendaraan melalui jalan itu.
Lansia itu biasa dipanggil dengan sebutan mak Eutik, saat ini usianya telah mencapai 78 tahun. Sebatangkara Emak menempati sebuah Gubuk berukuran 2x3 meter yang berdiri sebuah lahan milik orang lain. sang suami telah berpulang satu tahun yang lalu.
Untuk menyambung hidup, Emak terpaksa mengais rezeki dengan cara meminta sedikit Rezeki dari pengendara yang lewat di sebuah jalan rusak di pinggiran hutan. Tentu saja di usia senjanya hal ini bukanlah hal yang ia inginkan. Ia dipaksa berjuang karena ia tak lagi mempunyai siapapun yang bisa ia andalkan untuk menyambung hidup di sisa usianya.
"Emak sebetulnya gak mau minta-minta seperti ini, namun semenjak si Abah gak ada emak gak tau lagi harus bagaimana, sedang Emak masih butuh makan" Ungkap emak Eutik lirih
Selain kebutuhan makan, Emak pun selalu dihantui rasa khawatir takUt tiba-tiba Ia di usir dan tidak di ijinkan lagi tinggal di sana.
"Kalau tanahnya mau dipake dan Emak di usir, Emak gak tau harus tinggal dimana" tersedu Emak mengungkapkan ke khawatiranya
Gubuk bambu yang ia tinggali bukanlah tempat yang layak untuk ditinggali. Apalagi mengingat usia mak Eutik yang sudah tak muda lagi dan sering sakit-sakitan. Dinding yang penuh lubang tak mampu menghalangi udara dingin yang masuk saat malam tiba. Atap yang sering bocor saat hujan adalah saksi bisu dari kehidupan berat yang Mak Eutik jalani.
Setiap pagi dan sore hari Mak Eutik berjalan tertatih-tatih untuk mencari sesuap nasi di samping jalan rusak di dekat gubuknya itu. Hujan panas kadang tak Emak hiraukan demi bisa membeli sedikit beras, tak jatang cemooh dan hinaan tak pernah Emak hiraukan. Jelas tak seberapa yang dapat ia hasilkan, bahkan tak jarang ia tak mampu mendapatkan sepeserpun dari usahanya itu.
Ia terkadang bisa mendapatkan uang sepuluh ribu rupiah jika ia beruntung. Namun seringkali ia terpaksa menahan rasa lapar untuk melewati malam saat ia tak bisa mendapatkan uang sepeserpun. Itulah kehidupan yang harus mak Eutik hadapi setiap harinya saat ini.
Mak Eutik berharap ia bisa mempunyai usaha warung kecil yang bisa ia jalankan sendiri. Namun tampaknya hal itu hanyalah sebuah mimpi belaka untuk Mak Eutik, mengingat keadaannya saat ini yang bahkan untuk makan saja ia sangat merasa kesulitan.
Insan baik, Mak Eutik menunggu uluran tangan kita semua. Mari berikan sedikit kebahagiaan di senja usianya. Mari ukir senyuman di bibirnya dengan memberikan modal usaha agar mak Eutik punya penghasilan. Berapapun yang kita berikan akan sangat berarti bagi mak Eutik.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari mak Eutik dan mewujudkan keinginannya memiliki modal usaha. Sebagian donasi juga akan di gunakan untuk para penerima manfaat lain serta keberlangsungan Program-program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Amal Baik Insani.
Tertatih Dijalan Rusak Lansia SebatangKara Mengais Rezeki
terkumpul dari target Rp 50.000.000