Hidup Mak Eti tidak pernah mudah. Dia tumbuh dewasa dengan keterbatasan finansial dan tidak pernah mendapatkan banyak kesempatan dalam hidupnya. Namun, tak ada rasa putus asa dalam dirinya. Mak Eti adalah wanita yang bersemangat dan gigih.

Ketika dua anaknya, Hendar dan Mariah, lahir dengan keterbelakangan mental, Mak Eti tahu bahwa perjalanan hidupnya akan lebih berat. Namun, dia tidak pernah mengeluh dan menerima mereka apa adanya. Kasih sayangnya tak pernah berhenti mengalir untuk kedua anaknya.

Mengurus dua anak dengan keterbelakangan mental memerlukan waktu, tenaga, dan cinta yang ekstra. Mak Eti harus menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari

Sebagai seorang pemulung, pendapatan Mak Eti terbatas. Dia berjalan keliling setiap hari, mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual agar bisa membeli makanan dan kebutuhan keluarga lainnya. Meskipun terkadang kelelahan menghampiri, Mak Eti tidak pernah menyerah dan terus berjuang demi masa depan anak-anaknya.

Hendar dan Mariah adalah cahaya dalam hidup Mak Eti. Meski tak bisa berbicara atau melakukan hal-hal yang mungkin orang lain anggap biasa, senyum dan kepolosan mereka selalu menghangatkan hati ibu mereka. Mak Eti merasa bahagia karena mereka adalah anugerah terbesar dalam hidupnya.

Cerita Mak Eti mengajarkan kita tentang kekuatan seorang ibu dan arti sejati dari cinta tanpa batas. Walaupun dihadapkan pada rintangan hidup yang berat, semangat juang dan kebaikan hati Mak Eti tak pernah pudar.

#TemanBaik, ayo, bersama kita bergabung dalam gerakan kebaikan dan memberikan dukungan bagi Mak Eti dan anak-anaknya.