Mak Esah melanjutkan perjuangan hidup tanpa suaminya di usia 60 tahun. Semenjak kepergian suaminya, Mak Esah harus kerja serabutan demi sesuap nasi meskipun fisiknya sudah mulai lemah.
Selain hidup sebatang kara, kondisi rumah Mak Esah tidak layak huni karena sudah rapuh dan reot. “Kalau hujan, Mak ga bisa tidur soalnya rumah bocor, air jadi masuk, ditambah angin,” ungkap Mak Esah.
Mak Esah seringkali merasa was-was karena takut rumahnya tiba tiba ambruk menimpa dirinya. Mak ingin sekali renovasi rumah, tapi upahnya kerja di kebun tak tentu, kadang Mak Esah hanya bisa makan nasi dan garam.
#TemanBerbagi, yuk temani perjuangan Mak Esah di hari tuanya dengan memberikan kebutuhan pokok dan lainnya, serta renovasi rumah agar kehidupan Mak Esah lebih baik.
Renovasi Rumah Mak Esah
terkumpul dari target Rp 50.000.000