Jualan Seharian, Mak Epon Sering Menahan Lapar
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Mak Epon (72) hanya bisa menggantungkan hidupnya dengan jualan urap jagung buatan sendiri. Hampir setiap hari Mak Epon dan suaminya keliling kampung dari pagi sampai sore, namun penghasilan yang didapat sekitar 5 – 15 ribu sehari.
Jika dagangannya tak laku, mereka terpaksa menahan lapar sampai keesokan harinya. “Uang emak cuma bisa dibeliin tempe soalnya murah dan bisa buat disimpan makan di hari besok,” ungkap Mak Epon.
Meskipun Mak Epon semangat jualan, faktor usia tak bisa disangkal. Tubuhnya bungkuk, kakinya kurus kering, dan seringkali mengeluhkan tangan dan kakinya sakit jika jalan terlalu lama.
Harapan Mak Epon jika ada rezeki ingin menanam jagung sendiri di dekat rumahnya. Jagung yang ditanam itu nantinya bisa dipakai jualan dan manfaatkan untuk makanan sendiri. Namun untuk membeli bibit dan kebutuhan lainnya tidak pernah terwujud karena tidak punya tabungan.
#TemanBaik, yuk bantu sejahterakan lansia dhuafa yang masih berjuang di jalanan demi sesuap nasi dengan modal usaha!
Jualan Seharian, Mak Epon Sering Menahan Lapar
terkumpul dari target Rp 65.000.000