Bantu Bahagiakan Mak Eni Lansia Penjual Telor Asin
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Mak Eni, seorang lansia berumur (78), masih harus bekerja keras untuk mencari nafkah dengan berjualan telur asin demi menghidupi dirinya dan suaminya, Abah Anang, yang berusia (81) dan sakit-sakitan.
Telur asin yang dijual Mak Eni bukanlah miliknya sendiri, melainkan milik tetangganya. Setiap hari, ia berkeliling di sekitar wilayah RT-nya untuk menjual telur asin dan hanya mendapatkan upah sebesar 10 ribu rupiah.
Pendapatan yang minim ini hanya cukup untuk membeli beras dan garam, yang menjadi makanan sehari-hari bagi Mak Eni dan suaminya.
“Mak jualan telur asin, ini juga punya tetangga, bukan punya Emak sendiri,” cerita mak.
Kondisi kesehatan Mak Eni semakin menurun karena usianya yang lanjut. Ia sering sakit-sakitan namun tetap harus berjualan agar bisa makan. Rumah mereka juga dalam kondisi mengkhawatirkan, hampir roboh, dan setiap hari mereka dihantui rasa takut dan khawatir akan keselamatan mereka.
“Ya gini aja nak, kadang Mak juga sering sakit karena udah tua, sering sakit badan juga,” ujar mak dengan mata yang berlinang menahan tangis.
Mak Eni berharap bisa mendapatkan modal untuk memperbaiki rumahnya dan berjualan telur asin miliknya sendiri agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak dan membeli makanan yang bergizi.
#TemanBerbagi, mari kita bantu meringankan beban Mak Eni yang harus merawat suaminya yang sakit tak berdaya. Dengan bantuan kita, Mak Eni bisa memperbaiki rumahnya, berjualan telur asin miliknya sendiri, dan mendapatkan penghasilan yang lebih layak. Yuk, bantu bahagiakan Mak Eni di usia lanjutnya!
Bantu Bahagiakan Mak Eni Lansia Penjual Telor Asin
terkumpul dari target Rp 20.000.000