Selamatkan Nyawa Mak Cucu Dari Kanker Payudara
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kadang keluar nanah atau darah dari luka di dada saya ini, pelan-pelan saya usap pakai tisue dan cairan khusus biar cepat kering. Rasa ngilu dan sakit yang tiada tara selalu menghantui saya setiap saat, saya hanya bisa menangis dan meminta pertolongan kepada sang maha pencipta agar saya bisa kuat menghadapi cobaan ini." ~ungkap Mak Cucu Elah sambil meringis menahan rasa sakitnya.
1 tahun sudah Mak Cucu Elah (57 tahun) menahan rasa sakitnya. Hampir setiap hari tangisannya senantiasa terdengar. Darah dan nanah terus mengalir dari payudaranya. Seiring dengan bergantinya hari penyakit tersebut kian mengganas.
Operasi sudah pernah dijalani, namun masih belum bisa membuatnya sembuh, bahkan sel kanker kembali berkembang tanpa henti dan menyiksa dirinya siang dan malam.
Tetesan air mata dan ucapan doa tak pernah terhenti dari mulutnya untuk meminta kesembuhan kepada sang ilahi.
Abah Carim (71 tahun) hanya bisa menangis melihat istri tercintanya terus menerus menahan rasa sakit. Terlebih profesi dirinya yang hanya sebagai pencari rumput untuk kambing tetangga tak bisa menutupi semua biaya pengobatan.
Dalam 5 karung rumput Abah Carim di upah 50 ribu. Sedihnya, tak setiap hari Abah Carim mendapatkan upah. Beliau harus menunggu dengan sabar 5 sampai 7 hari sampai rumput-rumput yang dimiliki tetangganya habis.
Sehingga tak jarang Abah Carim pun harus rela menahan lapar sambil mengurus Mak Cucu Elah istri tercintanya yang sedang terkulai sakit dengan penuh kasih sayang.
"Saya tidak tahu harus pinjem kemana lagi agar besok ibu bisa berobat ke rumah sakit. Jangankan untuk berobat, makanan pun kami tidak punya." ~ungkap Abah Carim
#TemanBaik, kita bisa menemani dan mengantarkan Mak Cucu Elah kepintu rumah sakit dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar rasa sakitnya bisa reda
Selamatkan Nyawa Mak Cucu Dari Kanker Payudara
terkumpul dari target Rp 100.000.000