Hidup Sebatang Kara Diusia Senja Tanpa Penghasilan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Setiap hari Mak Atikah (83) meringkuk kedinginan di atas lantai kayu gubuk tuanya. Kain tipis yang digunakan untuk selimut hanya ampuh untuk menangkal gigitan nyamuk. Apalagi saat hujan turun, kondisi gubuk sangat mengkhawatirkan. Banyak air masuk lewat sela-sela genteng dan dinding bambu yang sudah bolong.
Mak Atikah sudah tidak kuat beraktifitas berat. Untuk jalan pun susah payah dan harus dibantu dengan tongkat. Jalannya sangat pelan dan tertatih. Mulutnya pun tampak bergetar setiap kali berbicara.
Mak Atikah mengidap penyakit reumatik sehingga persendiannya sering terasa nyeri. Tak ada obat rutin yang dikonsumsi, akhirnya Mak Atikah hanya bisa menahan sakit.
Untuk makan sehari-hari Mak Atikah mengandalkan pemberian tetangga dan saudara. Sayangnya bantuan itu tidak setiap hari datang. Mak Atikah lebih sering mengisi perutnya dengan nasi basi atau air putih.
Insan Baik, begitu keras kehidupan yang harus dilalui Mak Atikah dimasa tuanya. Tak hanya memikirkan apakah bisa makan hari ini atau tidak, tapi juga memikirkan bagaimana jika gubuknya roboh. Yuk bantu Mak Atikah punya tempat tinggal dan hidup lebih layak!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantu kebutuhan pokok Mak Atikah dan renovasi gubuk. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk implementasi program dan penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Hidup Sebatang Kara Diusia Senja Tanpa Penghasilan
terkumpul dari target Rp 100.000.000