Tak banyak yang tertarik dengan gorengan yang dijual oleh Mak Karnasih. Puluhan kilometer jalan kaki, tapi dagangannya masih banyak.

Mak Karnasih (61) hidup sebatangkara. Langkahnya sangat pelan karena tubuhnya bungkuk, tangan dan kakinya kadang gemetar saat memikul dagangan. Seringkali Mak Karnasih pulang dengan tangan kosong meski sudah jualan dari pagi sampai malam hari.

Jika sudah seperti itu, Mak Karnasih hanya makan nasi, garam, dan ikan asin sisa hari-hari sebelumnya. Miris, Mak Karnasih juga tinggal di gubuk yang sudah reyot, terbuat dari anyaman bambu dan kayu, serta kondisinya pun gelap.

Insan Baik, Mak Karnasih membutuhkan pertolongan kita agar hidupnya lebih layak, minimal kebutuhan makannya terpenuhi. Yuk bantu sejahterakan lansia dhuafa pejuang nafkah!

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan modal usaha Mak Karnasih. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk implementasi program dan penerima manfaat lain di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.