Temani Mak Acih Lansia Penjual Jajanan Keliling
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Di usianya yang sudah menginjak 74 Tahun, Mak Acih terpaksa harus tetap berjuang untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Tidak ada anak, tidak ada suami, Mak tinngal sendiri sebatang kara di rumah yang sangat sederhana.
Setiap hari Mak Acih (74) berkeliling menjual snack/makanan ringan anak-anak. Dalam sehari keuntungan yang didapat oleh Mak hanyalah 10 ribu rupiah saja. Dibawah terik matahari yang menyengat Mak tetap memaksakan dirinya berjalan kaki belasan kilo meter untuk menjual snack.
“Sehari cuman 10 ribu, harus cukup buat beli beras sama obat asam urat di warung.”
Seperti yang diungkapkan oleh Mak Acih, dengan keuntungan yang didapatnya Mak terpaksa hanya bisa makan nasi dan garam saja. Sisanya, mak belikan obat asam urat di warung karena saat ini penyakit Asam Uratnya sering kambuh.
Mak terpaksa hanya bisa membeli obat warung untuk menghilangkan rasa sakit dari penyakit Asam Uratnya karena tidak punya biaya untuk melakukan pengobatan ke dokter atau rumah sakit. Pernah juga di suatu saat, Mak keracunan obat warung sampai pingsan.
“Biaya ke rumah sakit mahal, Mak gak sanggup bayar. Mending Mak belikan beras supaya Mak tetep bisa makan, Mak bersyukur masih bisa makan walaupun cuman makan nasi dan garam saja.”
#TemanBerbagi, dibawah tekanan ekonomi yang buruk dan penyakit asam urat yang Mak derita, Mak tetap semangat dan bersyukur dalam menjalani hidupnya. Jika ada modal, Mak ingin sekali bisa membuka warung di rumahnya agar Mak tidak perlu berkeliling jauh dan bisa mendapatkan pendapatan yang lebih layak lagi. Yuk bantu wujudkan warung impian Mak Acih bareng-bareng!
Temani Mak Acih Lansia Penjual Jajanan Keliling
terkumpul dari target Rp 20.000.000