
Bantu Sepasang Lansia Hidup Dengan Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
berdampingan di bawah payung kecil yang sudah mulai pudar warnanya. Mereka bukan pengemis, melainkan menghibur orang - orang, kakek dan nenek bernama mak Eni dan abah Ade sepasang suami istri sederhana yang menyalurkan sisa tenaga dan semangat hidupnya lewat lantunan musik dari sebuah piano kecil tua yang mereka bawa ke pinggiran Kota.
dipadatnya kota yang sangat macet akan kendaraan ada seorang pasangan lansia, dengan rambut yang sudah memutih seluruhnya, duduk di depan piano dan jemarinya yang bergetar pelan menyentuh tuts-tuts yang sudah mulai kusam. Meski suaranya tak sempurna, nada-nada yang keluar terasa tulus dan menyentuh hati. Di sampingnya, sang nenek ikut bernyanyi dengan suara lembut yang penuh perasaan, sesekali tersenyum kepada orang yang lewat, berharap ada yang mau berhenti sejenak menikmati lagu mereka.
Setiap hari, sejak pagi hingga matahari condong ke barat, mereka berdua duduk di tempat yang sama. Bukan karena sekadar mencari uang, tetapi karena di setiap lagu yang mereka mainkan tersimpan kenangan masa muda mereka — masa di mana mereka dulu bermimpi menjadi musisi, namun kehidupan berkata lain.
Kini, meski usia tak lagi muda dan tubuh tak sekuat dulu, mereka tetap berusaha bertahan dengan cara yang mereka bisa. Uang yang mereka dapat tak seberapa hanya dapat paling besar 20 ribu sehari, kadang hanya cukup untuk membeli makan malam sederhana. Namun bagi mereka, musik adalah napas dan kebahagiaan, dan selama jari kakek masih bisa menekan tuts piano, serta suara nenek masih bisa bernyanyi, mereka akan terus menghibur dunia dengan cinta yang sederhana namun tulus.
Di samping mereka terlalu lama mendengar kini telinga mereka sudah kurang pendengaran
Langit sore menjadi saksi, bahwa cinta sejati dan semangat hidup tidak pernah lekang oleh waktu — bahkan di tengah keramaian kota, dari sepasang kakek dan nenek yang mengamen dengan sepenuh hati.
dan pada saat team Lentera Pijar Kebaikan Mengunjungi kediaman abah dan nenek, ternyata tempat tinggal mereka Jauh dari kata layak, dengan bangunan yang hampir rubuh, atap atap sudah sangat banyak yang bocor, dan juga mereka tidak mempunyai kamar mandi sendiri.
Mereka Ingin Sekali merenovasi rumah mereka satu satunya, namun apalah daya penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari - hari, dan disaat malam pun tiba mereka hanya berselimutkan terpal yang bisa menahan angin yang masuk kerumahnya.
Teman Berbagi, Maukah mengulurkan sedikit bantuan untuk keluarga abah Ade dan emak Eni, sedikit bantuan kalian akan sangat berarti bagi keluarga abah dan juga keluarga.

Bantu Sepasang Lansia Hidup Dengan Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000