
Lansia Berjuang Demi Uang 15 Ribu Rupiah
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Nasib kurang beruntung menimpa Abah Aan...
Hidup dari botol bekas..
tidak ada yang mau, tapi harus ia jalani...
Namanya Abah Aan. Usianya 74 tahun. Sejak pagi hingga malam ia berkeliling mengumpulkan pundi-pundi uang. Ia tinggal hanya bersama sang istri, anak-anaknya ada tapi sudah lama tak berkabar bagaimana dan dimana mereka sekarang.
barang rongsokan yang bisa ia jual ke pengepul dengan harga yang tak seberapa.
Kardus dihargai Rp2.000 per kilo, botol plastik hanya beberapa ratus perak, dan kaleng bekas lebih
murah lagi. Namun itulah yang menjadi sumber penghidupannya.
Setiap harinya, penghasilannya tak pernah lebih dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Jumlah yang bahkan
tidak cukup untuk membeli makanan layak atau membayar obat-obatan untuk rematik yang sering
menyerang lututnya. Namun ia tak pernah mengeluh. "Rezeki itu bukan soal besar atau kecilnya,"
ujarnya suatu hari, "tapi soal bersyukur dan tetap mau berusaha."
Abah Aan punya prinsip yang tak pernah ia tinggalkan: selama tubuhnya masih bisa bergerak, ia akan
terus bekerja, tak ingin menjadi beban bagi siapa pun.
Abah Aan yang Sejak ber umur 12 tahun Putus Sekolah Karena ia Harus mencari uang Dengan
mengangkut bebatuan di pinggir sungai.
kini harapan abah hanya ingin Mempunyai usaha sederhana lain untuk hidup lebih layak
Teman Berbagi, maukah kalian membantu meringankan beban yang di pinggul abah Aan? Sekecil apapun
bantuan dari kalian akan sangat berarti untuk Abah Aan .
Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh abah Aan untuk kebutuhan sehari-hari,modal
usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR
KEBAIKAN

Lansia Berjuang Demi Uang 15 Ribu Rupiah
terkumpul dari target Rp 60.000.000