Meski Sakit Abah Tukang Parkir Bekerja Hingga Dini Hari
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Ada pemandangan yang memilukan ketika malam itu saya berhenti di sebuah mini market. Seorang kakek dengan tubuhnya yang renta tergopoh-gopoh menarik sepedah motor yang hendak keluar dari area parkir. Di sela senyuman hangat menyapa setiap orang yang memarkir kendaraannya, tampak kakek meringis menahan sakit dan beberapa kali terduduk beristirahat
Ialah kakek Junaedi (71), seorang lansia yang seharusnya sudah menikmati masa pensiun dan beristirahat, namun keadaan memaksanya untuk tetap berjuang di senja usia diantara segala keluhan sakit yang di deritanya.
"Sebetulnya saya sudah tidak kuat harus begadang markir, karena dada sering sesak dan sakit, belum lagi lutut dan pinggang makin hari makin kaku dan linu, tapi kalau gak markir saya gak bisa makan dan bayar listrik" Ungkap kakek Junaedi.
Ada ke khawatiran lain yang setiap hari menggelayut di pikiran Kakek Junaedi, yaitu tempat berteduh yang Ia sebut rumah berdiri di lahan milik orang lain. dengan kondisi jauh dari ideal. Atapnya bocor saat musim hujan, dan dindingnya ditambal dengan bahan apa pun seadanya yang Kakek Junaedi temukan.
"Setiap saya pergi keluar rumah ada ketakutan ketika pulang rumah saya sudah di gusur atau tiba-tiba saya di usir oleh pemilik tanah, karena meski di ijinkan, pemilik tanah memperingatkan jika tanahnya akan di bangun atau akan di jual saya harus siap pindah kapan saja" Ungkap kakek Junaedi penuh ke cemasan.
Itulah kenapa meski telah ringkih dan renta abah memaksan diri untuk terus bekerja meski fisik sudah tak kuat, namun karena ketiadaan modal dan tenaga abah kini hanya bisa menjadi tukang parkir, itupun harus bergiliran dengan tukang parkir lain.
Tak jarang Kakek harus basah kuyup kehujanan atau begadang hingga larut malam demi sedikit rupiah. Sedihnya jika Kakek sakit, kakek tak bisa markir hingga tak jarang Kakek harus menahan lapar dan menunggu pemberian tetangga atau kerabat. Belakangan kakek memang sering sekali sakit dan Ia tak tau sakit apa karena tak pernah di periksa dokter, hanya obat warung eceran yang bisa kakek andalkan untuk meredakan sakitnya yang kian hari kian sering kambuh.
Insan Baik, mari bantu Kakek Junaedi mewujudkan mimpinya. Mari bantu berikan kembali harapan untuk kakek Junaedi di senja usianya agar tak lagi harus menjadi tukang parkir. Sebesar apapun yang kita berikan tentu akan sangat bermanfaat dan berharga bagi kehidupan Kakek Junaedi.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha, tempat tinggal dan kebutuhan pokok Kakek Junaedi. Juga sebagian donasi akan di pergunakan oleh penerima manfaat lain serta keberlangsungan program-program sosial kemanusiian lainya di bawah naungan dan pendampingan yayasan Amal baik insani.
Meski Sakit Abah Tukang Parkir Bekerja Hingga Dini Hari
terkumpul dari target Rp 50.000.000