Kasih Ibu Sejati Tak Kenal Usia. Begitulah yang dapat kita saksikan dari perjuangan seorang ibu, Mijem, yang berusia 84 tahun, untuk terus merawat anaknya yang lumpuh total sejak 3 tahun yang lalu. Pak Maryanto, berusia 54 tahun, adalah anak satu-satunya Mbah Mijem, yang kini hanya bisa berbaring di tempat tidur. Mbah Mijem dengan penuh kasih sayang menanggung semua kebutuhan anaknya, mulai dari makan, mandi, hingga bergerak.

Keadaan Pak Maryanto berubah sejak mengalami kecelakaan saat kerja bakti di desa, mengangkut kayu di punggungnya yang menyebabkan kakinya agak pincang. Meski begitu, Pak Maryanto terus bekerja sebagai tukang becak. Namun, sejak tahun 2020, kakinya tiba-tiba tidak bisa digerakkan sama sekali, membuat Mbah Mijem menjadi satu-satunya penyokong keluarga.

Mbah Mijem mencari nafkah dengan menjual daun pisang yang diambil di sekitar rumah. Dengan upah 10 ribu, ia menjual daun pisangnya, kadang ditukar dengan seplastik tempe sebagai lauk. Saat tidak ada daun pisang, Mbah Mijem bahkan mencari biji mlinjo yang jatuh dari pohon untuk dimasak.

 

Tempat tinggal Mbah Mijem sangat tidak layak, kamarnya hampir roboh dan disangga dengan bambu. Dapur Mbah Mijem hanya berdinding kayu yang sudah lapuk. Kadang-kadang, Mbah Mijem merasa takut jika rumahnya roboh dan tidak dapat menyelamatkan anaknya.

Harapan terbesar Mbah Mijem adalah untuk selalu sehat agar dapat terus merawat anaknya. Dia berharap agar sang anak bisa sembuh, bekerja, dan memiliki keluarga.

 

Mari bersama-sama membantu Mbah Mijem agar bisa hidup layak bersama anaknya yang lumpuh. Ayo bantu Mbah Mijem dan Pak Maryanto!