"Setiap hari, Sonia sering nangis jerit-jerit karena kesakitan. Kegesek baju saja sudah membuatnya sakit dan gatal sekali. Kulitnya mulai dari benjolan berisi air, terus melepuh terus jadi luka yang mengeluarkan darah dan nanah. Rasanya hancur hati melihat Anak sendiri menderita seperti ini." – Ibu Fatimah (Ibunda Sonia)

Sonia Putri, Anakku yang berusia 11 tahun, setiap hari harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Tangisannya mengisi hari-harinya, canda dan tawa yang seharusnya ia nikmati di masa kecil hampir tak ada. Penyakit kulit langka menyerang tubuh mungilnya, membuatnya melepuh dan penuh luka di seluruh tubuh. Kondisinya semakin kurus dan memprihatinkan sementara wajahnya semakin kembung karena efek obat yang tak cocok ia konsumsi.

Sejak usia 1 Bulan, Sonia menderita. Luka memerah seperti luka bakar muncul hampir di sekujur tubuhnya, membuatnya perih dan mengeluarkan darah. Lebih menyedihkan lagi, Sonia hidup tanpa orang Ayah. Ayah Sonia meninggal dunia 1,5 tahun yang lalu dikarenakan sakit parah, sehingga  saya merawat dan menanggung semua kebutuhan Sonia seorang diri.

Luka-luka ini membuat kuku tangan dan kaki Sonia sering kali mengelupas akibat panasnya luka yang ia derita. Ketika rasa sakitnya tak tertahankan, Sonia akan berteriak menangis dan meronta. Hati Saya hancur mendengar tangisannya, namun kami hanya bisa menunggu keajaiban dari Allah untuk kesembuhannya.
Terlebih pengalaman pahit juga harus Sonia telan mentah-mentah saat ia menjadi bahan Bulliyan teman-temannya yang tak ingin bermain bersamanya yang di anggap budugan dan takut menular. 

Sonia kecil yang tak berdosa hanya bisa pulang ke rumahnya dalam keadaan menangis dan malu dijauhi teman-temannya. Saat ini bocah cantik ini pun tak ingin masuk sekolah karena trauma. Dan lebih memilih belajar dirumah dengan bantuan pengawasan dari guru sekolahnya yang iba.

Saya telah mencoba berbagai pengobatan, mulai dari pengobatan herbal hingga membawanya ke klinik terdekat. Namun, semua belum membuahkan hasil. Dokter di puskesmas mengatakan bahwa Sonia bisa sembuh melalui operasi, tetapi biaya operasinya mencapai ratusan juta rupiah. Jumlah yang tak mungkin Saya kumpulkan, karena keseharian saya hanya berjualan keripik makanan ringan anak di depan sekolah dengan penghasilan 20 hingga 50 ribu perhari. Upah yang hanya cukup untuk membeli salep dan makan sehari-hari saja. Untuk ongkos berobat ke Bandung pun saya menjual maskawin dari almarhum suami saya demi perjuangan Sonia bisa sembuh.

Setiap hari Jumat rutin saya dan Sonia mendatangi makam ayah Sonia. Kami  bukan sekedar berziarah namun kami mencurhatkan segala penderitaan yang kami hadapi semenjak ditinggalkan beliau dengan harapan beliau mendengarkan dan ikut mendoakan keadaan kami saat ini.

Untuk itu, sangat besar harapan saya akan bantuan dan doa para #OrangBaik agar Sonia bisa melanjutkan pengobatan hingga selesai, dengan cara berdonasi di campaign ini.