URGENT BANTU ZAHIRA 12 TAHUN MENGALAMI KELUMPUHAN
terkumpul dari target Rp 55.000.000
Selama 12 tahun, Zahira hanya bisa terbaring dan tidak bisa melakukan kegiatan apapun sebagaimana anak seusianya. Tubuhnya kaku, bibirnya tak bisa bicara, tangan dan kakinya sulit untuk digerakan, dia hanya menangis dan berteriak saja bahkan tak jarang hampir setiap hari tubuhnya kejang.
Zahira (12 tahun), merupakan anak semata wayang dari Pak Hadi Ismanto (42 tahun) dan Ibu Uti (40 tahun) mengidap penyakit CerebralPalsy atau kelumpuhan otak sejak bayi, makanya sampai saat ini Zahira masih rutin menjalani pengobatan hingga sekarang,
bahkan Ia disegerakan harus melakukan pemeriksaan berkala sesuai dengan perintah diagnosa Dokter yakni Z09.8 FOLLOW-UP EXAMINATION AFTER OTHER TREATMENT, namun Pak Hadi kebingungan memikirkan biaya akomodasi untuk berobatnya meski pengobatannya sendiri ditanggung oleh BPJS.
Jarak dari rumahnya ke Rumah sakit rujukan kurang lebih sekitar 12 km, sedangkan untuk membawa Zahira tidak bisa hanya menggunakan sepeda motor saja karena tubuh Zahira yang kaku sehingga tidak bisa duduk berlama-lama di atas jok motor, makanya Pak Hadi mau tidak mau Ia harus menyewa mobil dengan biaya Rp. 500.000/perhari, belum bensin dan bayar supirnya sekitar Rp. 300.000 ditambah makan selama sehari untuk 3 orang sekitar Rp. 200.000 belum lagi jika ada obat yang harus dibeli yang tak tercover oleh BPJS, kurang lebih sekitar 1,5 juta uang yang harus Pak Hadi kantongi dalam sekali berobat sedangkan sakitnya Zahira akan membutuhkan pengobatan yang lama.
“ Bingung pak, antara penghasilan dengan kebutuhan gak seimbang… apalagi kebutuhan pengobatan Zahira gak boleh dilewatkan, Saya ingin liat anak saya normal kaya anak-anak lainnya yang setiap hari pergi sekolah, terus ngaji, terus main,,,, ah pokonya Saya pengen liat Zahira seperti tu Pak…” ucap Bu Uti.
Sedangkan Penghasilan Pak Hadi suaminya sebagai penyedia pakan ternak Lele tak menentu, dengan keuntungan dari menjual pakan ternak perkilonya Ia hanya mendapatkan Rp. 800 saja, sedangkan dalam sebulan Ia cuma bisa menjual paka ternak tidak lebih dari 1 kwintal atau 1.000 kg, jika Rp. 800 x 1.000 kg = Rp. 800.000 maka penghasilan Pak hadi tidak lebih dari Rp. 800.000/bulan nya. Tentunya dengan penghasilan segini Beliau tak mampu membiayai pengobatan serta kebutuhan Zahira, padahal Pak Hadi dan Bu Uti sudah habis-habisan keluarkan biaya untuk pengobatan Hany sejak masih bayi.
Belum lagi selain CerebralPalsy saat ini Zahira juga mengalami Femur Mallunion atau Dislokasi tulang patah akibat Ia terjatuh dari dipan ketika tidur 2 tahun yang lalu, hal ini membuat paha dekat selangkangan kaki sebelah Kirinya patah dan Dislokasi atau posisi sendi tulang tidak pada posisinya sehingga harus dirujuk ke RS. DR. Soeharso surakarta Solo yang jaraknya lebih jauh dari kediamannya yang terletak di Cirebon. Tentunya Kondisi ini membuat Zahira semakin kesulitan untuk bisa berjalan selain karena syaraf motoriknya yang tidak berfungsi akibat CerebralPalsy.
URGENITAS: Kini karena kondisinya semakin parah, Zahira harus segera menjalani serangkaian perawatan mulai dari CT scan, fisioterapi, terapi wicara bahkan Operasi normalisasi tulang kakinya yang dislokasi kerena patah, jika operasi tersebut tidak dilakukan dipastikan Zahira akan lumpuh seumur hidupnya. Mungkin semua pengobatan tersebut termasuk Operasinya dicover oleh BPJS, namun banyak kebutuhan penunjang perawatan Zahira yang tidak ditanggung oleh BPJS seperti biaya akomodasinya yang semakin mahal dari biaya akomodasi biasanya sebab operasi kakinya yang patah tersebut harus dilakukan di RSUP. Soeharso Surakarta Solo yang jaraknya sangat jauh dari rumahnya yang terletak di Cirebon sesuai dengan Surat rujukan dari Rumah sakit daerah tempat Ia tinggal, belum lagi harus beli Obat-obatan non BPJS, Susu khusus yang harganya mahal, obat-obatan non BPJS, vitamin penguat tulang, Pampers, makanan yang bergizi dan lainnya.
Saat ini Zahira hanya tinggal dengan Ibunya saja, Bu Uti di Rumah Neneknya (Ibu nya Bu Uti) sebab Ayahnya, Pak Hadi bekerja diluarkota dan pulang tergantung punya uang atau tidak untuk ongkosnya,
“ Kadang suka Sayang juga jika uangnya habis dipakai untuk ongkos lebih baik disimpen aja buat biaya berobat Zahira, tapi gimana lagi Bapaknya kangen ma Zahira..” ujar Bu Uti.
Bu Uti sendiri kesehariannya selain merawat Zahira dari mulai ngewaslap (memandikan), menyuapi, mengganti Pampersnya serta Ia juga membantu menjaga Warung jajanan milik Ibunya yang mengidap stroke dan baru saja sembuh dari luka bakar akibat tersiram air panas yang mendidih, meski dengan pendapatan perharinya tidak lebih dari 50 ribu namun sedikit membantu untuk memenuhi makan sehari-hari keluarganya meski hanya seadanya.
SahabatKu, tidakah kalian merasa terenyuh dengan kisah perjuangan Orangtua Zahira dalam ikhtiar menyembuhkan Anak satu-satunya Mereka agar bisa normal seperti Anak-anak pada umumnya. Melalui penggalangan dana ini, Yuk… Kita buka hati dan beri bantuan kepada Zahira untuk sembuh dan Jangan biarkan perjuangan Ayah ibunya yang selama ini lakukan menjadi sia-sia hanya karena ketiadaan biaya.
Discalaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan Zahira, Pemenuhan penunjang kesehatan Zahira, Modal usaha untuk Orangtua Zahira dan jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan para penerima manfaat dan Program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
URGENT BANTU ZAHIRA 12 TAHUN MENGALAMI KELUMPUHAN
terkumpul dari target Rp 55.000.000