BANTU! PERJUANGAN JANDA BURUH CUCI PIRING RAWAT KUCING TERLANTAR
terkumpul dari target Rp 45.000.000
Dari sahabat Nabi Muhammad, Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda,
“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberinya makan, bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR. Bukhari).
Bahkan Rasulullah memiliki hewan peliharaan yang sangat Beliau sayangi, kucing tersebut bernama Muezza, luar biasanya peliharaan Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam ini setiap kali Adzan berkumandang selalu mengeong kegirangan.
Muezza merupakan salah satu kucing yang paling beruntung sepanjang massa karena sudah menjadi hewan peliharaan Manusia paling mulia dimuka Bumi ini Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, namun sampai saat ini masih banyak sekali kucing yang tidak seberuntung Muezza seperti halnya 78 ekor kucing yang saat ini berada di penampungan kucing milik Bu Ani (43 tahun).
Sudah hampir 11 tahun Bu Ani mendirikan tempat penampungan bagi kucing-kucing jalanan baik yang terlantar, tertabrak, dibuang ataupun kucing kucing korban kekerasan kebengesisan Manusia itu sendiri,
“ harusnya sich saat ini jumlahnya sudah sekitar 100an lebih Pak, tapi kebanyakan pada mati sekitar 23 ekor akibat tak terselamatkan karena sakit terkena virus atau karena tertabrak kendaraan dan ada juga yang emang di adopsi ma orang lain yang datang kesini, untuk kucing yang matipun saya harus bayar biaya penguburanya sekitar 15 ribu/ekor karena gak mungkinkan Saya biarin gitu aja untuk kucing yang mati, kasian nanti malah membusuk dan berbau bangkai…” ungkap Bu Ani.
Awal mula Bu Ani tertarik untuk memelihara kucing bahkan sampai membuat penampungan kucing di rumahnya yang begitu sempit, itu berawal saat Ia sedang bekerja nganvas sebagai sales Provider jaringan internet, ketika itu Bu Ani melihat seekor anak kucing yang sedang berjalan menyebrang tiba-tiba terlindas mobil yang membuat kaki anak kucing tersebut patah dan terkapar ditengah jalan, dari sanalah sontak rasa Iba dia keluar, sehingga kucing tersebut Bu Ani ambil kemudian Ia beri nama si Oyen sesuai dengan warna bulunya dan juga Ia rawat sampai sembuh, namun sayang akibat dari kecelakaan itu kucing tersebut harus dipasang gift sehingga tidak bisa berjalan dengan normal dan si Oyen ini menjadi penghuni pertama penampungan kucing Bu Ani.
Selain si Oyen ada beberapa kucing yang mengalami kondisi lebih parah lagi yang saat ini Bu Ani rawat seperti si Lolo yang baru berusia 2 bulan namun mata yang sebelah kirinya mau keluar akibat terkena virus dimatanya.
Ada juga si Simba usianya sekitar 3 tahunan saat ini dibelakang pinggulnya menggunakan Pent akibat tertabrak, Bu Ani temukan dipinggir jalan kemudian Ia bawa pulang ke tempat penampungannya selain mengalami patah tulang, akibat dari tertabrak juga Simba tidak bisa buang air kecil secara normal, sehingga air kencingnya keluar terus dan ditambah ekornya putus sehingga luka di ekornya keluar nanah terus karena infeksi.
Terus ada yang namanya si Mandor meiliki kelainan mata yang berwarna hitam, ditambah saat ini terkena Flu berat sering bersin-bersin dan sering kejang-kejang jika suhu badannya panas. Kemudian ada si Rara terkena Flue Ringan meski tak jarang bersin-bersin juga sama kaya si Mandor.
Si Himalaya juga saat ini terkena virus yang mengakibatkan hidungnya keluara air terus, kalau si Oah berusia 8 tahunan, memiliki penyakit infeksi paru-paru sehingga Oah mengalami kesulitan bernafas akibatnya Oah sering mengalami sesak nafas.
Sedang si kuning ditemukan Bu Ani dijalanan dengan kondisi mata berdarah, hidung membusuk bernanah dan memiliki lubang di mukanya.
Si Ruru terserang penyakit jamuran dihidungnya, dan untuk kucing yang lainnya juga ada beberapa yang mengalami penyakit cacingan seperti si Abu.
Saat ini kondisi penampungan kucing Bu Ani sangat mengkhawatirkan karena tempat yang sempit sehingga kandangnya pun terbatas akibatnya antara kucing yang sehat dengan kucing yang memiliki luka terbuka dan penyakit yang berat atau ringan semua disatukan, hal ini berdampak pada kucing yang sehat sangat gampang tertular penyakit dan virus sepeti jamur dan flue. Selain itu akibat dari tempat penampungan yang sempit tersebut ada beberapa kandang yang diletakan diluar rumah sehingga jika hujan dipastikan para kucing tersebut sebagian ada yang kehujanan akibatnya kucing yang kehujanan dengan mudang terkena penyakit Flue.
“Makanya Pak Saya butuh sekali biaya untuk membanguan ruangan penampungan khususnya ruangan untuk kucing yang sehat agar tidak harus disatukan dengan kucing yang sakit atau memiliki luka terbuka sehingga kucing yang sehat tidak tertular..” ujar Bu Ani.
Bu Ani sendiri saat ini bekerja sebagai buruh cuci piring hajatan ataupun rumah tangga dengan penghasilan jika mencuci piring di hajatan sekitar 200 ribu namun jika mencuci piring rumah tanggaan paling hanya dapat upah sekitar 30 ribuan, tentunya uang tersebut ia gunakan untuk makan dirinya, kedua anaknya dan beserta kucing-kucing peiharaannya, bahkan uang tersebut tidak mencukupinya, dan jika tidak bisa mencukupi kebutuha keluarganya beserta kucing peliharaannya Ia tak jarang berhutang ke warung miliki tetangganya.
Ia saat ini selain tinggal bersama ke 78 kucingnya Bu Ani juga tinggal bersama kedua Anaknya, sedangkan suaminya sudah meninggal 16 tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas saat pulang kerja, yakni tertabrak mobil saat sedang menyebrang di perempatan jalan, sedangkan untuk Anak pertamanya sudah lulus SMK swasta 2 tahun yang lalu namun masih tidak memiliki Ijazah karena di tahan oelh pihak sekolah dengan alasan masih memiliki uang tunggakan seperti uang bulanan (SPP), uang bangunan dan uang ujian akibatnya anak pertamanya itu tidak bisa melamar kerja, kalaupun kerja hanya serabutan saja tergantung jika ada yang menyuruh dan untuk anak keduanya saat ini masih sekolah kelas 3 SMA.
Beban Bu Ani begitu berat selain harus menanggung nafkah kedua anaknya, Ia juga harus menanggung setiap minggunya segala kebutuhan ke 78 ekor kucingnya seperti 20kg pakan kering, 24 kaleng pakan basah dan pasir gumpal 3karung (masing-masing 25L/karung) semua itu jika diuangkan bisa habis sampai 800 ribuan/ minggu, dan belum lagi biaya pengobatan untuk kucing-kucingnya yang saat ini sedang sakit untuk sekali berobat Bu Ani harus mengeluarkan uang sebesar 500 ribu untuk sekali berobat perkucingnya sedangkan saat ini kucing yang sakit berjumlah hampir 30an ekor, makanya tak jarang Ia juaga memiliki hutang ke toko pangan kucing sekitar 1,5 juta dan ke klinik hewan sekitar 3 jutaan, sehingga saat ini untuk kucing-kucing yang sakitnya tidak harus memerlukan penangan medis berat seperti operasi Bu Ani suka mengobatinya dirumah dengan obat seadanya, yang terpenting Ia tidak berdiam diri jika tidak memiliki biaya untuk kucing-kucingnya tersebut.
“ Saya gak pernah mau melepaskan kucing-kucing ini Pak, meski banyak yang bilang udah pada lepasin aja kucing-kucingnya kalau gak mampu atau kalau malah jadi beban hidup kamu, terus Saya jawab aja emang kalau kucing-kucing ini Saya lepas segala kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi atau kucing-kucing yang sakit bisa langsung sembuh, malah Saya yakin kondisi kucing-kucing ini akan semakin memburuk jika Saya lepas dan lagian Saya selalu percaya kalau kucing-kucing ini memiliki rezekinya masing-masing asalkan ada yang mau mengikhtiarkanya” ucap Bu Ani.
SahabatKu sungguh berat beban yang dipikul Bu Ani saat ini selain harus menanggung beban hidup kedua anaknya, Ia juga harus memenuhi segala kebutuhan ke 78 ekor kucing penghuni penangkaranya dari mulai makan, minum, obat-obatan, vaksin dan kebutuhan lainnya. Maka melalui penggalangan dana ini Kami mengajak SahabatKu semua untuk meringankan beban Bu Ani dengan patungan donasi sebesar Rp. 20.000 saja demi menyelamatkan kucing-kucing liar yang ditampung olehnya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan ruang penampungan kucing, pemenuhan kebutuhan bulanan kucing, dana kesehatan kucing dan modal usaha Bu Ani serta pemenuhan kebutuhan keluarganya. Dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan Dhuafa, Kucing serta Program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
BANTU! PERJUANGAN JANDA BURUH CUCI PIRING RAWAT KUCING TERLANTAR
terkumpul dari target Rp 45.000.000