KAKI KIAN MEMBESAR PAK NANA MASIH BUTUH BIAYA OPERASI
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“ Saya masih butuh sekali dana Pak untuk melanjutkan pengoabatan kaki gajahnya, sebab kalau sampai pengobatan nya berhenti, usaha Saya dan Istri saya selama ini sia-sia dong, begitupun dengan uang dari para donatur yang saat ini sudah hampir habis untuk biaya pengobatan nya akan sia-sia juga “ ungkap Pak Nana.
SahabatKu, apa kalian ingat dengan Pak Nana (49 tahun)?, Seorang pejuang nafkah buruh pabrik yang harus rela keluar kerja akibat mengalami pembengkakan di Kaki sebelah kanan nya, menurut Dokter hal itu terjadi karena Pak Nana mengidap D21-other berign neoplasms of connective and other soft tissue (Kaki Gajah) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa cacing fillaria kedalam tubuh melalui kelenjar getah bening.
Sudah hampir 20 tahun Beliau mengidap penyakit tersebut dengan lebih dari 5x tahapan Operasi yang sudah Ia jalani untuk kesembuhan Kaki gajahnya, serta sudah puluhan juta uang terpakai untuk pengobatan dan penunjang kesehatanya yang merupakan hasil dari galang dana sebelumnya, namun tak kunjung selesai proses pengobatanya hingga kini.
Dulu Istri Pak Nana yakni Bu Imas (49 tahun) sesaat setelah suaminya tersebut berhenti dari pekerjaan karena penyakitnya, sempat membuka usaha berupa warung jajanan, namun harus bangkrut karena para pembeli merasa jijik dengan kondisi Kaki Pak Nana yang membesar dengan mengeluarkan darah ataupun Nanah yang berbau tidak sedap,
“ Sekarang warungnya sudah tutup bangkrut Pak, pembelinya berkurang karena jijik liat penyakit kaki gajah saya. Memang, terkadang sering keluar nanah bercampur darah. Belum lagi baunya yang tidak sedap”, lirih Pak Nana saat ditanya kenapa tidak berjualan lagi.
Meski usaha warung jajanan nya bangkrut sedangkan kebutuhan hidup keluarganya harus tetap terpenuhi, begitupun dengan kebutuhan biaya pengoabatan dan penunjang kesehatan kaki gajah suaminya yang harus tetap terpenuhi, akhirnya Bu Imas bekerja sebagai pembungkus krupuk dari pagi buta (jam 5 pagi Ia harus berjalan kaki kurang lebi 3 km untuk mengambil ballan Kerupuk ke tempat produksinya) sampai dengan malam hari bahkan sampai jam 1 malam (sampai selesai) dengan upah dari setiap 1 bal besar krupuk yang Beliau bungkus kecil-kecil sekitar Rp. 5.000 sedangkan dalam sehari Ia hanya bisa membungkus sebanyak 4 bal saja jadi dalam sehari penghasilan Bu Imas Cuma Rp. 20.000 saja dan itupun hanya cukup untuk makan saja.
Begitupun kebutuhan penunjang pengobatan setiap bulan nya yang bisa mengahabiskan lebih dari 600 ribu, itu digunakan untuk beli perban, alcohol medis, infusan serta obat pereda nyeri. Belum lagi biaya akomodasi kontrol dari karawang ke Rumah sakit rujukan di Bandung yang bisa menghabiskan uang sekitar 3 jutaan selama 4 hari dari mulai untuk bensin, Makan, tol dan obat-obatan jika ada yang harus dibeli namun tidak tercover BPJS, sedangkan dalam sebulan Pak Nana harus melakukan kontrol 2x (per 2 minggu sekali), tentunya biaya Akomodasi ini akan lebih besar jika saat akan dilakukan Operasi, sebab Beliau akan semakin lama di rawatnya.
Terakhir Pak Nana melakukan Pengobatan 1 minggu yang lalu di Bandung, dalam rangka pemeriksaan pasca Operasi ke 6 yang akan dilakukan pada bulan September nanti. Operasi ke 6 ini sama dengan operasi-operasi yang sebelumnya yakni mengecilkan pembengkakan tungkai kaki yang parah dengan mengangkat sebagian kelenjar dan pembuluh limfa yang terinfeksi, hal ini dilakukan tidak bisa langsung melainkan harus sedikit demi sedikit, makanya kenapa memerlukan Operasi berkali-kali! apalagi kaki gajah Pak Nana begitu sangat besar, sangking besar nya untuk berjalan serta bergerak pun Ia sangat kesulitan, meski tak jarang Ia harus pergi pagi-pulang malam dengan berjalan kaki dari rumah singgah menuju Rumah sakit ataupun sebaliknya yang jaraknya cukup jauh sekitar 2 km dengan kaki hanya beralaskan sandal jepit usang yang sudah di modifikasi sedemikian rupa oleh Bu Imas.
“ Iya Pak untuk kaki yang kaki gajahnya saya buatkan alas dari 2 sandal jepit yang di gabungkan dengan dibelakang sandal jepitnya saya ikat kan tali dari sisi satu ke sisi yang lain, ini tujuan nya agar sandal tersebut dipakai tidak gampang lepas, karena kan jari kaki bapak tidak bisa menjepit ke sandal bagian depan nya… “, ujar Bu Imas.
Begitu besar Cinta seorang Istri (Bu Imas) terhadap suaminya (Pak Nana), meski banyak orang-orang di sekitarnya untuk menyarankan meninggalkan Pak Nana karena kondisinya yang saat ini,
“ Sudah tinggalin aja,, ngapain juga punya suami tapi gak pernah ngasih nafkah, malah jadi tangguangan kamu… “ ucap Bu Imas saat menirukan ucapan orang yang menyuruhnya untuk ninggalin Pak Nana.
Namun Ia tidak pernah terpengaruh sedikitpun dengan ucapan dari orang-orang yang menyuruhnya untuk meninggalkan Pak Nana, yang ada Ia semakin Sayang kepada suaminya tersebut, malah Ia semakin bertekad akan merawat Pak Nana sampai sembuh karena Ia berpikir jangan hanya mau saat sedang sehatnya, tapi harus mau saat sedang sakitnya juga. Tentu tekad nya ini, Beliau buktikan dengan merawat Suaminya tersebut dipenuhi kesabaran serta keikhlasan seperti membersihkan nanah atau darah yang keluar dari kaki gajahnya meski beraroma bau yang tak sedap, memijinya, Menyuapinya, memakaikan sandal jepitnya dan lain sebagainya, belum lagi Ia juga setia menemani Suaminya tersebut untuk melakukan pengobatan meski terkadang harus berjalan kaki sambil memapah Pak Nana baik siang maupun malam, kurang Setia dan Sayang apa lagi Bu Imas terhadap Suaminya (Pak Nana)!?.
Tentu hanya Keikhlasan dan Kesabaran yang didasari rasa kasih sayang lah yang bisa membuat hingga saat ini Bu Imas dan Pak Nana masih tetap bersama, dengan tetap saling mensupport dan saling menguatkan sampai keduanya pun memiliki tekad kuat untuk terus berikhtiar agar bisa menyembuhkan kaki gajah Pak Nana meski ditengah keterbatasan biaya dan cibiran orang-orang disekitarnya saat ini. #SahabatKU, Yuk kita bersamai perjuangan Bu Imas untuk membuat Pak Nana sembuh kembali dari penyakit kaki gajahnya sehingga Pak Nana bisa kembali seperti dahulu kala dan bisa bekerja menafkahi keluarganya.
Disclaimer : Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu kebutuhan operasional pengobatan Pak Nana, kebutuhan penunjang Kesehatan Pak Nana dan jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk memenuhi program dan kebutuhan para Dhuafa lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
KAKI KIAN MEMBESAR PAK NANA MASIH BUTUH BIAYA OPERASI
terkumpul dari target Rp 50.000.000